Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kosmetika Buatan Bali Masih Tergantung Pangsa Pasar Domestik

Pelaku usaha industri kosmetika di Bali mengungkapkan potensi pasar domestik untuk produk kosmetik asal Bali cukup tinggi.
Diskusi Interaktif tentang Pengembangan Kosmetik Tematik Berdaya Saing oleh BPOM di Bali, Minggu (13/5/2018)/Agne Yasa
Diskusi Interaktif tentang Pengembangan Kosmetik Tematik Berdaya Saing oleh BPOM di Bali, Minggu (13/5/2018)/Agne Yasa

Bisnis.com, BADUNG—Pelaku usaha industri kosmetika di Bali mengungkapkan potensi pasar domestik untuk produk kosmetik asal Bali cukup tinggi.

Arsa Adnyana, Direktur Bali Sari sekaligus Ketua Cabang Bali Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), mengatakan sejauh ini mayoritas pasar produknya 90% merupakan pasar domestik. 

"Pasar kosmetik di Bali cukup besar sekali. Tahun ini kami sudah membukukan laba miliaran, omzet per bulan Rp1,5 miliar untuk domestik," ujar Arsa, di sela-sela Diskusi Interaktif tentang Pengembangan Kosmetik Tematik Berdaya Saing, di Badung, Bali, Minggu (13/5/2018).

Selain di Bali, produknya juga sudah dipasarkan ke area Jawa, seperti Jabotabek, Tangerang, Surabaya, Yogyakarta. Kemudian, Sumatera seperti di Pekanbaru. 

Bali Sari yang menjual produk-produk kecantikan untuk keperluan spa sejak 2008. Dia mengatakan pihaknya mampu memproduksi 60.000 item per bulan, seperti body lotion, body butter, body mist, dan hand body lotion. Harga produknya mulai dari Rp25.000-Rp150.000. 

Namun, untuk pasar luar negeri, katanya, masih belum tergarap optimal karena terkendala dalam memenuhi persyaratan dari negara tujuan ekspor.

"Untuk ekspor, kami masih hand carry, dan saya berharap pasar asing bisa kami raih dengan sangat besar, sekarang baru 10%. [Tantangannya] lisensi, good manufacturing process," ujarnya. 

Ke depan pihaknya berharap pemerintah dapat lebih mendorong industri kosmetika tematik di Bali untuk dapat memperluas pasar ke luar negeri. 

"Harapannya mempermudah proses izin produksi, memberikan pendampingan teknis yang lebih detail, terarah dan terukur, serta kebijakan antarsektor lebih sinkron," katanya. 

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan tren industri kosmetika di Bali semakin baik. Untuk itu, katanya, industri harus menghasilkan produk yang sesuai standar kesehatan dan sesuai regulasi. 

"Industri kosmetik di Bali semakin baik karena tidak hanya digunakan oleh konsumen lokal tetapi juga wisatawan dalam dan luar negeri sehingga kemanan produk kosmetika Bali menjadi penting," katanya. 

Dia menambahkan produk-produk yang tidak sesuai maka dampaknya akan kuat pada kredibilitas Bali dan Indonesia di mata dunia. 

"Kami berpikiran positif yang tidak sesuai standar karena kurang edukasi bukan kesengajaan. Hal-hal yg kurang standar karena kurang pahaman dan ketidaktahuan, oleh karena itu edukasi penting," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper