Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menerapkan Building Information Modelling (BIM) dalam perencanaan proyek-proyek pelabuhan dan properti agar pembangunan proyek lebih cepat. Pelindo III mulai menggunakan BIM pada kuartal I/2018 di lima proyek, tersebar di Semarang hingga Waingapu.
Direktur Teknik & Teknologi Informasi Pelindo III, Husein Latief mengatakan BIM menjadi bagian penting dalam penerapan Architecture, Engineering, Construction, Operation dan Maintenance (AECOM) untuk mempercepat proyek infrastruktur pelabuhan. Dengan menggunakan BIM, informasi proyek dihasilkan dalam bentuk digital sehingga bisa digunakan oleh pihak-pihak lain selama siklus hidup bangunan tersebut.
Menurut Husein, BIM mampu menyelesaikan permasalahan di semua tahap seperti desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan. "BIM dapat menghasilkan sebuah produk desain yang lebih efisien, terutama pemangkasan biaya yang kemungkinan timbul selama berlangsungnya proyek akibat perbedaan antara perencanaan dan realitas di lapangan” ujar Husein dalam keterangan resmi, Senin (4/6/2018).
Baca Juga
Dia menambahkan, beberapa proyek Pelindo III yang menggunakan BIM antara lain pembangunan Pelindo Place Tower, lapangan penumpukan/container yard (CY) Terminal Teluk Lamong, Flyover Terminal Teluk Lamong, dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, lapangan penumpukan, dermaga dan gudang Pelabuhan Waingapu.
Dalam catatan Bisnis.com, tahun ini Pelindo III memang tengah ekspansif membangun proyek baru. BUMN berkantor pusat di Surabaya ini mengalokasikan belanja modal sebanyak mencapai Rp7,25 triliun untuk mendanai sejumlah proyek. Perseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan surat utang global sebanyak US$500 juta untuk mendanai proyek-proyek tersebut.