Bisnis.com, JAKARTA—Obligasi, saham, dan utang Italia yang dipegang negara-negara Eropa diperkirakan reli pada Senin (22/10/2018), setelah Moody’s Investors Service mencabut ancamannya untuk menurunkan peringkat utang pemerintah Italia menjadi junk.
Adapun Moody’s memangkas peringkat utang Italia menjadi Baa3, atau ke rekor peringkat terendah bagi Italia, karena anggaran pemerintah Italia diperkirakan dapat mengikis kekuatan fiskal dan menghambat rencana reformasi struktural.
Namun, keputusan Moody’s untuk menempatkan outlook penilaiannya di level “stabil” diharapkan cukup untuk meyakinkan investor setelah aksi jual yang menekan yield obligasi Italia bertenor 10 tahun ke level tertingginya sejak 2014.
“Ini merupakan langkah paling halus dan seharusnya dapat melegakan investor,” kata Ciaran O’Hagan, Head of Euro-Area Rates Strategy di Societe Generale, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (21/10/2018).
Dia pun menyarankan kepada investor agar memosisikan beli untuk obligasi pemerintah Italia setelah keputusan Moody’s tersebut. Pasalnya, ketidakpastian telah hilang dan kemungkinan obligasi Pemerintah Italia bakal reli.
Adapun pasar keuangan Italia telah tertekan sejak koalisi pemerintah mendorong defisit yang lebih besar daripada yang diperkirakan dalam anggaran belanja negara.
Hal itu merusak keyakinan investor terhadap kemampuan Italia untuk mengurangi utangnya yang senilai 2,3 triliun euro (US$2,7 triliun) dan Italia juga mendapat kritikan dari otoritas Eropa.
Selain itu, target defisit tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan peringkat utang bakal memangkas peringkat investasi Italia dan memicu aksi jual obligasi pemerintah.
Kendati kini peringkat utang Italia berada di level terendah sejak mata uang euro tercipta, setidaknya pemangkasan peringkat tersebut tidak sesuai dengan perkiraan terburuk dari investor.
Alhasil, jalan untuk reli karena kelegaan investor pun terbuka. Adapun imbal hasil obligasi Pemerintah Italia bertenor 10 tahun menyentuh 3,81% pada Jumat (19/10/2018), atau level tertingginya sejak 2014 ketika Italia masih memulihkan diri dari krisis utang negara Eropa.
Sementara itu, spread atau selisih dengan yield obligasi Jerman (bunds) telah melonjak hingga lebih dari 300 bps, atau tertinggi sejak 2013.
Bloomberg mencatat, dengan beberapa pengukuran, obligasi pemerintah Italia kini telah diperdagangkan setara dengan negara-negara yang memiliki peringkat junk.
Adapun SocGen bukanlah satu-satunya pihak yang memperkirakan bahwa Moody’s bakal menahan peringkat Italia di outlook “stabil”. Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA memperkirakan pemangkasan sebesar satu level akan membuat spread obligasi Italia bertenor 10 tahun mengerucut hingga 250 bps. Sementara strategis di Citigroup Inc. menunjukkan bahwa selisih yield dapat jatuh ke bawah 300 bps jika Moody’s menurunkan satu peringkat dan menghapus outlook negatif utang Italia.
Adapun berikutnya S&P Global Ratings, yang menempatkan Italia dua notches di atas junk, akan meninjau ulang peringkat utang Italia pada 26 Oktober 2018.
O’Hagan menambahkan, keputusan S&P Global Ratings yang sesuai dengan perkiraan bakal mengurangi satu lagi ketidakpastian Italia hingga akhir tahun. Adapun, menurutnya, berkurangnya ketidakpastian akan diartikan sebagai kenaikan harga untuk obligasi Pemerintah Itaia.
Akan tetapi, tentu saja masih banyak pertanyaan yang melingkupi Italia. Utangnya yang menggembung terhadap PDB telah mempersempit ruang gerang pemerintah. Sementara itu, Pemerintah Italia juga masih tertekan akibat perselisihan internal dan kritik dari Uni Eropa terkait anggaran.