Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir 2020, Pengangguran Diramal Naik hingga 9,2 Persen Akibat Covid-19

Di samping itu, tingkat kemiskinan akibat pandemi Covid-19 juga akan meningkat pada kisaran dua digit, yaitu sebesar 9,7 hingga 10,2 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan di Indonesia akan melonjak tinggi akibat dari pandemi Covid-19 pada akhir 2020.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan tingkat pengangguran terbuka yang sebesar 4,2 persen akan mencapai 9,2 persen pada tahun ini.

Di samping itu, tingkat kemiskinan akibat pandemi Covid-19 juga akan meningkat pada kisaran dua digit, yaitu sebesar 9,7 hingga 10,2 persen.

Sementara sebelum pandemi Covid-19 terjadi, tingkat kemiskinan Indonesia berada pada kisaran yang lebih rendah, yaitu 8,5 hingga 9,0 persen.

"Tingkat pengangguran terbuka [2020] naik dari 4,8 menjadi sampai 9,2 tingkat kemiskinan sampai 10,2," katanya dalam rapat kerja bersama dengan DPR RI Komisi XI, Rabu (2/9/2020).

Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin pada Maret 2020 telah mencapai 9,78 persen, meningkat 0,37 persen secara tahunan.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sudah tercatat sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang dibandingkan September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dibandingkan Maret 2019.

Suharso juga menyampaikan pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengarah negatif, pada kisaran -1,1 hingga 0,2 persen.

Oleh karenanya, menurutnya ekonomi ke depan diharapkan mulai pulih dari sisi produksi, terutama pada sektor perdagangan dan manufaktur, serta pemulihan dari sisi konsumsi rumah tangga yang sangat terpukul selama pandemi ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper