Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Manufaktur Turun, Kembali Melandai?

Meski masih di level ekspansif, PMI Februari 2021 tidak menunjukkan laju pertumbuhan. Padahal sebelumnya, selama empat bulan terakhir PMI terus terungkit.
Pekerja mengecek lembaran baja di pabrik Sunrise Steel, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/2).ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pekerja mengecek lembaran baja di pabrik Sunrise Steel, Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/2).ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA — IHS Markit melaporkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Februari 50,9. Angka ini lebih rendah dari periode Januari 52,2.

Meski masih di level ekspansif, angka tersebut tidak menunjukkan laju pertumbuhan. Padahal sebelumnya, selama empat bulan terakhir PMI terus terungkit.

IHS mengungkap faktor utama perlambatan disebabkan oleh pandemi Covid-19. Alhasil, PMI Februari juga menunjukkan peningkatan paling lemah di sektor kesehatan sejak November lalu.

Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker mengatakan jumlah kasus Covid-19 yang meningkat saat ini menunjukkan bahwa pandemi terus mengganggu operasional.

Namun, sektor manufaktur masih relatif tangguh pada Februari, karena hanya mengalami perlambatan pertumbuhan daripada kontraksi langsung dalam output dan pesanan baru. 

“Meskipun adanya gangguan yang disebabkan oleh pandemi, optimisme perusahaan terkait perkiraan tahun depan masih tidak berkurang di tengah harapan bahwa pandemi akan segera berakhir," katanya dalam Laporan PMI Februari 2021, Senin (1/3/2021).

Pada sisi lain, di tengah perlambatan pertumbuhan, IHS mengungkap kegiatan produksi dan permintaan baru terus meningkat meski dalam level terendah dalam empat bulan ini. Kondisi itu pun hampir menunjukkan kapasitas yang mendekati posisi stabil.

Sayangnya, inflasi membuat kenaikan harga baku yang cukup tajam dan produsen terpaksa meningkatkan harga jual produknya.

"Perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian membuat stok pembelian mendekati stabil karena tingkat penurunan inventaris pra-produksi menurun selama sepuluh bulan berturut-turut," tulis laporan tersebut.

Dari sisi distribusi, kebijakan PPKM dan banjir menjadi faktor utama adanya penundaan pengiriman sepanjang Februari 2021.

Adapun sebelumnya, atau Januari 2021, PMI menunjukan didorong oleh sektor kesehatan. 

Menurut IHS Markit peningkatan di sektor kesehatan merupakan yang paling cepat selama enam setengah tahun terakhir, dan yang paling besar sejak survei pada April 2011.

Sementara itu ekonom menilai ekspansi industri manufaktur ke depan akan sangat bergantung pada arah kebijakan pemerintah atas penanganan Covid-19. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper