Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) sejak tahun lalu telah merintis kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk melaksanakan pelatihan pencatatan keuangan dengan aplikasi SIAPIK kepada tenaga kerja mandiri dan pelaku usaha pariwisata.
SIAPIK atau Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan merupakan aplikasi akuntansi yang menerapkan prinsip standar, mudah, aman, sederhana dan handal atau SMASH dan digunakan untuk mencatat transaksi keuangan baik secara mobile dengan menggunakan smartphone berbasis Android dan iOS maupun desktop berbasis internet.
Sampai dengan akhir 2021, tercatat sebanyak 17.837 pengguna aplikasi SIAPIK. Dari pengguna tersebut, sebanyak 724 UKM telah memperoleh pembiayaan dari perbankan dengan total sebesar Rp 18,3 miliar.
pada 2022, sinergi tersebut akan diperkuat oleh BI dengan Kemnaker dan Kemenparekraf melalui pelaksanaan pelatihan, pendampingan serta training for trainers secara masif dan berkala, kepada lebih dari 1.500 UMKM dan 292 pendamping di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari menyampaika operasionalnya di lapangan masih menjumpai berbagai tantangan khususnya dalam memperluas edukasi mengenai SIAPIK.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan secara lebih luas, BI bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) selanjutnya menyusun buku-buku pedoman literasi SIAPIK yang telah memenuhi kaidah perbankan dalam melakukan analisis kredit.
"Buku pedoman ini dapat dimanfaatkan sebagai panduan bagi lembaga, instansi atau akademisi dan perorangan atau stakeholders lainnya yang akan menyelenggarakan program literasi SIAPIK termasuk juga menjadi acuan bagi para fasilitator SIAPIK yang sebelumnya sudah memperoleh training of trainers untuk dapat menyusun program aplikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan audience," kata Yunita dalam Kick Off Sinergi Mendorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan SIAPIK secara virtual, Senin (7/3/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Yunita menyampaikan terdapat empat literasi si APIK dalam buku ini, sesuai dengan durasi waktu dan kedalaman yang diinginkan yaitu untuk keperluan sosialisasi, pelatihan kepada UMKM, training of trainers serta kebutuhan pendampingan.
Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai tayangan materi pembelajaran. Dengan adanya buku pedoman literasi SIAPIK, diharapkan dapat memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk melakukan edukasi pelatihan/pendampingan siapik kepada UMKM sehingga diharapkan semakin banyak UMKM pengguna siapik yang kemudian memperoleh akses pembiayaan.
"Melalui kegiatan Kick Off ini, yang juga merupakan bagian dari kegiatan BI sebagai movement manager pada Gernas BBI 2022, diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan literasi dan akses keuangan sehingga UMKM dapat berkembang untuk naik kelas dan lebih berkontribusi pada perekonomian," ungkapnya.
Bank Indonesia Luncurkan Buku Panduan Literasi SIAPIK, Apa Isinya?
Terdapat empat literasi SIAPIK dalam buku ini, sesuai dengan durasi waktu dan kedalaman yang diinginkan, yaitu untuk keperluan sosialisasi, pelatihan kepada UMKM, training of trainers serta kebutuhan pendampingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Feni Freycinetia Fitriani
Topik
Konten Premium