Bisnis.com, JAKARTA - Guna mengantisipasi lonjakan pemudik yang menuju arah timur Pulau Jawa, sejumlah strategi operasional di Jalan Tol Surabaya-Gempol telah disiapkan, termasuk dengan rekaya lalu lintas.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui Representative Office 3 Transjawa Tollroad Regional Division (RO3 JTTRD) selaku pengelola Jalan Tol Surabaya-Gempol memproyeksikan pada 25 April sampai dengan 2 Mei 2022 sekitar 268.140 kendaraan meninggalkan Surabaya, dengan prediksi puncak arus mudik pada 29 April 2022 atau H-3 Lebaran.
Sementara itu, untuk arus balik diprediksi 282.500 kendaraan akan kembali ke Surabaya, dengan puncak arus balik pada 8 Mei 2022 atau H+5 Lebaran.
General Manager RO 3 JTTRD Hendri Taufik menjelaskan bahwa Jasa Marga telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian untuk antisipasi kepadatan kendaraan yaitu dengan menempatkan petugas di titik-titik lokasi tersebut.
"Jasa Marga sepenuhnya mendukung rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian saat terjadi kepadatan pada gerbang-gerbang tol utama di Jalan Tol Surabaya-Gempol seperti di Gerbang Tol Kejapanan Utama, Waru Utama dan Sidoarjo 2 dengan mengimbau pengguna jalan untuk keluar sebelum gerbang-gerbang utama tersebut," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (20/4/2022).
Hendri menuturkan bahwa dari sisi pelayanan transaksi, pihaknya juga meningkatkan kapasitas transaksi dengan menambah gardu tol dan pemanfaatan mobile reader di setiap gerbang tol milik Jasa Marga.
Baca Juga
Selain itu, Jasa Marga terus melakukan pengecekan keberfungsian peralatan tol serta pelaksanaan percepatan transaksi dengan cara penyediaan petugas tapping.
“Kesiapan dari sisi layanan lalu lintas, Jasa Marga telah menyiagakan sejumlah armada pelayanan lalu lintas yaitu berupa 4 kendaraan Layanan Jalan Tol, 2 unit Ambulance, 1 unit Rescue, 6 kendaraan Derek, 5 unit Patroli Jalan Raya dan 1 unit Kendaraan PAM Satgas Lebaran serta 1 unit kendaraan Kamtib. Sedangkan kesiapan dari layanan informasi dan komunikasi, terdapat 72 CCTV dan 14 unit Variable Message Sign (VMS),” jelasnya.
Lebih lanjut, dari segi layanan konstruksi dan pemeliharaan, Jasa Marga memonitor segala kegiatan konstruksi dan aktivitas proyek di lajur pada waktu-waktu yang berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Surabaya-Gempol, melakukan pengaturan waktu pekerjaan perbaikan perkerasan sehingga konstruksi jalan tol terpelihara dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Hendri menambahkan, dalam pertimbangan cuaca atau musim hujan Jasa Marga melakukan antisipasi genangan air atau banjir dan pengawasan terhadap titik rawan genangan dan rawan longsor dan menjaga kondisi pompa banjir dapat berfungsi dengan baik serta menjaga kondisi darurat lainnya.
“Kami juga selalu menjaga kebersihan jalur dan lingkungan serta memastikan tidak ada lubang yang dapat membahayakan pengguna jalan dengan melakukan penanganan sementara dengan sapu lubang,” katanya.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengimbau, pengguna jalan yang akan melakukan mudik Lebaran diharapkan mempersiapkan kondisi diri dan kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan.
“Untuk menghindari kepadatan kendaraan diharapkan memilih waktu bepergian di luar waktu puncak arus mudik dan arus balik serta pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan bahan," ujar Heru.