Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan rumah secondary atau seken pada tahun ini tercatat mengalami pertumbuhan seiring dengan mulai pulihnya kondisi perekonomian.
Hal itu disampaikan oleh Executive Director, Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda.
"Permintaan rumah seken diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10 persen - 15 persen tahun ini," kata Ali kepada Bisnis, Senin (30/05/2022).
Ali mencatat, kenaikan permintaan rumah seken tertinggi terjadi di Balikpapan, Bali, dan Jakarta.
"Ini karena ada kepercayaan masyarakat untuk mulai membeli rumah. Kondisi ekonomi kita cenderung membaik, karena pandemi yang sudah menuju endemi," sambungnya.
Kendati harga rumah seken tercatat naik 3,4 persen pada tahun ini, hal itu tidak menurunkan permintaan rumah seken.
"Minat pasar masih cukup baik meskipun harga rumah seken naik 3,4 persen, karena seiring juga dengan peningkatan ekonomi," tutup Ali.
Sebagai catatan, dikutip dari Flash Report April 2022 yang diterbitkan rumah123.com, harga rumah di Jakarta, Depok, dan Bekasi mengalami kenaikan harga sebesar 0,6 persen, 0,1 persen, dan 0,8 persen secara berurutan.
Sementara itu, harga rumah di Tangerang dan Bogor turun masing-masing sebesar 0,2 persen dan 0,7 persen pada April 2022.
Pengamat Prediksi Permintaan Rumah Seken Tumbuh 15 Persen
Permintaan rumah secondary atau seken pada tahun ini tercatat mengalami pertumbuhan seiring dengan mulai pulihnya kondisi perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Faustina Prima Martha
Editor : Hafiyyan
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu