Bisnis.com, JAKARTA - Hasil pengujian Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB) Lemigas Ditjen Migas Kementerian ESDM menunjukkan angka oktan atau RON bensin Pertalite yang diambil di SPBU PT Pertamina (Persero), Taman Mini, Jakarta, mencapai 90,7.
Pengujian sampel tahap awal terhadap bensin RON 90 itu mencakup 19 parameter uji sesuai Keputusan Direktur Jenderal Migas Nomor No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
"Salah satu parameter ujinya yaitu angka oktan (RON), di mana hasil pengujiannya tidak ada RON Pertalite yang di bawah 90, semuanya di atas RON 90, dan ada juga RON-nya sampai 90,7," ujar Kepala Lemigas Ariana Soemanto dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Senin (7/11/2022).
Ariana menuturkan, pengujian tersebut akan terus dilakukan secara lebih luas ke berbagai SPBU lainnya. "Jadi lebih masif lagi," imbuhnya.
Pengujian Lemigas yang diambil pada Oktober 2022 tersebut sekaligus menjawab pemberitaan di media sosial Twitter yang menyatakan angka oktan Pertalite lebih rendah dari Revvo 89, keluaran PT Vivo Energy Indonesia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengungkapkan hasil uji sampel bensin di SPBU bisa beragam dan dapat dimaklumi selama masih sesuai standar dan mutu.
Baca Juga
"Paling penting, hasil uji Pertalitenya sudah sesuai standar dan mutu sebagaimana Keputusan Dirjen Migas, yakni minimal RON 90. Hasil uji Pertalite, ada juga angka oktannya 90,7, yang diambil langsung di beberapa SPBU pada Oktober 2022," ungkapnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto mengunggah hasil uji kualitas BBM Pertalite dan Revvo pada beberapa parameter melalui akun Twitternya. Dalam unggahannya itu disebutkan bahwa RON Revvo 89 yang berada di angka 90,7, sedikit lebih baik dibandingkan Pertalite yang nilai oktannya 90,3.
"Jika dibandingkan dengan Revvo 89, yang nilai oktannya 90,7, itu diuji pada satu sampel BBM, demikian juga dengan Pertalite, diambil hanya satu sampel," imbuh Mamit.
Mamit juga menjelaskan tidak ada yang salah dengan hal tersebut, karena nilai oktan Pertalite sebesar RON 90,3 tersebut sudah lebih tinggi dari standar dan mutu Dirjen Migas Kementerian ESDM, yakni minimal RON 90.
"Jika dilihat di medsos Twitter yang beredar itu, hasil nilai kalor Pertalite lebih tinggi dibanding Revvo. Menurut saya, selama semua parameter uji masih sesuai standar dan mutu Keputusan Dirjen Migas, maka sah-sah saja," sebutnya.
Selain itu, menurut dia, kalau dibandingkan dengan Revvo 89 yang harganya Rp12.600 per liter, maka harga Pertalite yang Rp10.000 per liter, masih lebih murah.