Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temasek Potong Kompensasi Pegawai yang Bertanggung Jawab Berinvestasi di FTX

Temasek  memotong kompensasi untuk manajemen senior dan tim investasi yang bertanggung jawab atas investasi di FTX.
Seorang eksekutif Temasek bersiap naik ke panggung dalam Temasek Review, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan perusahaan asal Singapura itu, pada 2016./Reuters-Edgar Su
Seorang eksekutif Temasek bersiap naik ke panggung dalam Temasek Review, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan perusahaan asal Singapura itu, pada 2016./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi Singapura Temasek Holdings Pte mengumumkan pengurangan kompensasi untuk manajemen senior dan tim investasi yang bertanggung jawab atas investasi di FTX.

Mengutip dari Reuters, Senin (29/5/2023), Chairman Temasek Lim Boon Heng memberikan pernyataan melalui situs resmi perusahaan bahwa tim investasi dan manajemen senior mengambil tanggung jawab bersama dan mendapatkan pemotongan kompensasi. 

Langkah ini dilakukan setelah Temasek melakukan tinjauan internal selama enam bulan terhadap investasinya di FTX yang mengakibatkan kerugian US$275 juta.

"Meskipun tidak ada kesalahan oleh tim investasi dalam mencapai rekomendasi investasi mereka, tim investasi dan manajemen senior, yang pada akhirnya bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil, mengambil tanggung jawab bersama dan mendapatkan pemotongan kompensasi," tulisnya. 

Lim juga mengatakan bahwa sesuai dengan yang dituduhkan jaksa dan diakui eksekutif kunci FTX dan afiliasinya, ada penipuan yang sengaja disembunyikan dari investor termasuk Temasek. 

Temasek tersebut juga kecewa dengan hasil investasi dan dampak negatif terhadap reputasi perusahaannya.

Temasek memiliki biaya investasi di FTX per 31 Maret 2022 sebesar 0,09 persen dari nilai portofolio bersih US$304 miliar. Saat ini Temasek tidak memiliki eksposur langsung dalam mata uang kripto. 

Investor FTX lain, Vision Fund SoftBank Group Corp dan Sequoia Capital juga telah memangkas investasi menjadi nol setelah FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan tahun lalu di AS.

Temasek akan berupaya memberikan pengembalian berkelanjutan jangka panjang dengan berinvestasi ke perusahaan tahap awal. 

Lim juga percaya bahwa Temasek perlu berinvestasi di sektor dan teknologi baru, walaupun ada risiko yang melekat setiap kali berinvestasi.

Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memahami bagaimana area tersebut memengaruhi model bisnis dan keuangan portofolio yang sudah ada, serta untuk mengetahui apakah dapat mendorong nilai di masa depan mengingat dunia terus berubah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper