Bisnis.com, JAKARTA – Sebagai salah satu bentuk pemanfaatan perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), kini teknisi listrik Indonesia akan dapat mengakses pelatihan elektroteknologi berkualitas tinggi.
Pelatihan tersebut dapat didapatkan para teknisi melalui kemitraan baru antara lembaga pendidikan asal Melbourne, Australia, Holmesglen Institute, dan kontraktor jasa kelistrikan, api dan mekanik PT ODG Nusantara Jaya (ODG).
Selama lima tahun ke depan, ODG akan bekerja sama dengan Holmesglen Institute yang berafiliasi dengan pemerintah Victoria, Australia, untuk mendirikan dan mengelola sebuah fasilitas pelatihan baru di Jakarta.
Pada awalnya pelatihan tersedia bagi staf ODG, sebelum dibuka untuk publik dengan target utama perusahaan pertambangan di Indonesia.
Fasilitas baru ini merupakan respon terhadap lonjakan permintaan keterampilan sektor pertambangan, manufaktur, gas dan minyak, serta sektor lainnya, serta kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja pada umumnya.
“Kami perlu menyiapkan tenaga kerja berkualitas untuk membangun instalasi listrik berkualitas tinggi yang aman dan pada saat yang sama memenuhi permintaan pasar Indonesia seiring modernisasi dan perkembangan,” kata Peter Zamparutti, Manajer Operasi ODG Nusantara Jaya dalam siaran persnya, Senin (26/1/2024).
Baca Juga
Dengan pengalaman lebih dari 41 tahun menyediakan pelatihan teknis dan vokasi, Holmesglen Institute merupakan salah satu institusi pelatihan paling bergengsi di Australia.
Setiap tahunnya, lebih dari 23.000 pelajar mengikuti pelatihan di enam kampus Holmesglen Institute yang tersebar di 43 bidang pada berbagai level, mulai dari menengah, teknis, sampai vokasi dan pendidikan tinggi.
“Holmesglen senang bisa bekerjasama dengan Katalis dan ODG untuk menyediakan pelatihan elektroteknologi berkualitas tinggi yang mendukung pertumbuhan industri di Indonesia serta pengembangan tenaga kerja berkualitas,” kata Chief Executive Holmesglen Institute Mary Faraone.
Kemitraan antara ODG dan Holmesglen Institute difasilitasi oleh Katalis. Adapun Katalis adalah program pengembangan bisnis yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia dan Australia untuk mendukung implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Australia (IA-CEPA).
Program ini melengkapi program pembangunan Pemerintah Australia yang ada dengan pendekatan bilateral yang berorientasi komersial. Katalis juga menempatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial pada kegiatan intinya.
Di antara kegiatan yang didukung Katalis adalah kemitraan komersil antara penyedia layanan pelatihan vokasi dari Australia dan pengguna di Indonesia.
“Kemitraan baru ini merupakan contoh bagi penyedia pelatihan Australia untuk mempertimbangkan pasar Indonesia dan sebaliknya juga bagi bisnis di Indonesia untuk berpaling ke Australia untuk mengakses pelatihan keterampilan,” ujar Paul Bartlett, Direktur Katalis. (Chatarina Ivanka)