Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Pabrik Tutup Awal 2024, Ada Hung-A hingga Sepatu Bata

Industri manufaktur pada awal 2024 diwarnai oleh tutupnya sejumlah pabrik, mulai dari pabrik ban, tekstil, hingga terbaru pabrik sepatu Bata. Berikut daftarnya:
Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup. Bata Warehouse Indonesia/Bata Industrials Indonesia
Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup. Bata Warehouse Indonesia/Bata Industrials Indonesia

2. Pabrik garmen PT Cahaya Timur Garmindo 

Kinerja lesu industri tekstil dan produk tekstil juga memicu penutupan sejumlah pabrik hingga status pailit yang mendera perusahaan, salah satunya PT Cahaya Timur Garmindo (CTG) yang resmi diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang. 

Perusahaan yang pabriknya berlokasi di Jawa Tengah itu diketahui terlilit utang sebesar Rp233 juta sehingga digugat oleh PT Dunia Transportasi Logistik selaku jasa pengurusan transportasi (freight forwarding).

"Menyatakan Termohon PT Cahaya Timur Garmindo, berkedudukan di Jawa Tengah, beralamat di Jl. Lingkar Utara RT/RW 001/003 Kel. Beji. Kec. Taman Kab. Pemalang, Jawa Tengah pailit dengan segala akibat hukumnya," tulis putusan PN Niaga Semarang. 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, kebijakan lartas impor border sedikit banyak mendorong industri hilir untuk kembali bergerak pada Maret. 

Namun, industri hulu dan antara masih memerlukan waktu untuk pulih. Produktivitas industri TPT saat ini rata-rata masih rendah dengan kapasitas produksi sebesar 55%. 

"Ini setiap minggu masih tetap ada PHK dan banyak pabrik tutup juga," ujarnya.

3. Pabrik sepatu Bata di Purwakarta 

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menutup operasional pabrik sepatunya yang berlokasi di Purwakarta per 30 April 2024 lalu. Tutupnya pabrik sepatu BATA dikarenakan kerugian yang dialami selama 4 tahun terakhir.  

Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, tetapi kerugian dan tantangan industri akibat pandemi hingga perubahan perilaku konsumen terlampau cepat tak mampu dibendung. 

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik Purwakarta terus menurun," kata Hatta, dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/5/2024). 

Bahkan, Hatta menerangkan bahwa kapasitas produksi di pabrik tersebut jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Tanah Air.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper