Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Shell Tutup SPBU di Sumatra Utara per 1 Juni 2024

Shell Indonesia resmi menghentikan kegiatan operasional sembilan jaringan ritel SPBU Shell di Sumatra Utara.
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU Shell di Jakarta, Rabu (3/4/2024). Shell berencana menutup sekitar 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa negara hingga 2025/Bisnis-Fanny
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU Shell di Jakarta, Rabu (3/4/2024). Shell berencana menutup sekitar 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa negara hingga 2025/Bisnis-Fanny

Shell Pacu SPKLU

Seperti diberitakan sebelumnya, kantor pusat Shell berencana menutup sekitar 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa negara hingga 2025 sebagai bagian dari strategi transisi energi perusahaan.  

Sebagai gantinya, Shell bakal berinvestasi lebih masif pada stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sampai 2030 atau 6 tahun mendatang. 

“Kami berencana untuk mendivestasikan sekitar 500 SPBU termasuk dari usaha patungan setiap tahunnya antara 2024 sampai 2025,” kata Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024, dikutip Jumat (22/3/2024). 

Shell saat ini mengoperasikan lebih dari 46.000 lokasi ritel di seluruh dunia yang sebagian besarnya adalah pompa bensin. Namun, Shell berencana untuk menutup 1.000 SPBU di antaranya, atau kurang dari 3% dari total keseluruhan. 

Meskipun jumlahnya relatif kecil, perusahaan yang berbasis di London mengatakan bahwa langkah sebagai perubahan fokus perusahaan yang ingin membantu memenuhi peningkatan permintaan stasiun pengisian kendaraan listrik untuk umum. 

Perusahaan tidak merinci di mana lokasi pom bensin yang akan ditutup itu berada. Namun, mereka memberikan beberapa perincian tentang penambahan SPKLU.

Shell berencana menambah operasi SPKLU di seluruh dunia mencapai 200.000 unit sampai dengan 2030. Saat ini, Shell telah mengoperasikan 54.000 SPKLU di sejumlah negara. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper