Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Hub Internasional, Sayap Garuda Indonesia Tertahan di Jakarta & Bali

Garuda Indonesia dinilai sulit menjadikan Jakarta dan Bali sebagai connecting hub atau hub rute internasional ke Timur Tengah hingga Eropa.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia dinilai sulit mewujudkan mimpi untuk menjadikan Jakarta dan Bali sebagai connecting hub atau hub rute penerbangan internasional ke Timur Tengah hingga Eropa.

Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, bahwa Garuda Indonesia memiliki hub rute internasional yaitu Bandara Soekarno-Hatta (CGK) di Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS) di Bali.

Menurutnya, posisi dua hub tersebut lebih jauh dibandingkan dengan jarak hub penerbangan internasional di Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok (Thailand) untuk penerbangan ke tujuan negara-negara Eropa, India dan Timur Tengah. Dengan begitu, jarak yang lebih jauh itu memungkinkan jumlah bahan bakar yang harus dibawa lebih besar dari daya angkut pesawat kargo.

"Akibatnya, untuk DPS ke Eropa nonstop sulit sekali dan dari CGK pun juga cukup menantang," tulis Gerry dalam cuitannya di media sosial X, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Selain jarak yang jauh ke Eropa, lokasi CGK dan DPS juga dianggap jauh untuk rute ke Asia Utara. Sebaliknya untuk penerbangan rute ke Australia, kata dia, posisi CGK dan DPS cukup dekat dan menguntungkan, serta kompetitif.

Dengan kenyataaan kondisi geografis yang jaraknya lebih jauh untuk rute ke negara-negara barat, kata Gerry, menyebabkan CGK dan DPS lebih banyak menjadi bandara destinasi, alih-alih menjadi connecting hub.

Namun, dia mengakui bahwa posisi Garuda Indonesia juga kurang menguntungkan untuk menjadi connecting hub dari Australia ke Eropa. Musababnya, semua potensi connection Australia ke Eropa mayoritas sudah terlayani oleh maskapai Singapore Airlines (SQ), Thai Airways (TG), Emirates (EK), Qatar Airwayas (QR) hanya dengan satu titip transfer.

Kendati begitu, menurut Gerry, kelebihan Garuda Indonesia yaitu memiliki rute penerbangan domestik yang lebi banyak dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Alasan penerbangan rute internasional di Singapura lebih banyak yaitu karena Negeri Singa itu tidak punya rute penerbangan domestik.

Gerry menambahkan, faktor harga bahan bakar avtur dan airport charges juga bakal mempengaruhi daya saing maskapai dan destinasinya.

"Kalau buat saya, lebih baik fokus kepada peningkatan profitability para maskapai sambil kita perbaiki daya jual Indonesia di pasar pariwisata dunia. Dengan itu, cepat atau lambat, airlines kita juga akan nambah destinasi internasional," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper