Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Bidik Perundingan IEU-CEPA Rampung September 2024

Kemendag optimistis perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) rampung sesuai target yaitu September 2024.
Bendera Uni Eropa (UE) berkibar di dekat gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis, Selasa (9/7/2024). Bloomberg/Nathan Laine
Bendera Uni Eropa (UE) berkibar di dekat gedung Majelis Nasional di Paris, Prancis, Selasa (9/7/2024). Bloomberg/Nathan Laine

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis perundingan kesepakatan dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) dapat rampung sesuai target yaitu September 2024.

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Kemendag, Bara Khrisna Hasibuan, menyampaikan, perundingan tersebut diharapkan dapat segera disepakati sebelum pergantian pemerintahan pada Oktober 2024.

“Memang kita harapkan sebelum pemerintahan Jokowi ini selesai, [IEU-CEPA] ini sudah bisa kita sepakati,” kata Bara dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Senin (23/9/2024).

Bara mengungkapkan, masih ada sejumlah isu yang belum disepakati oleh Indonesia dan Uni Eropa. Inilah yang menjadi penghambat pembahasan IEU-CEPA. Kendati begitu, Bara enggan memerinci lebih jauh isu-isu yang dimaksud.

“Ada dua atau tiga isu saja yang masih belum bisa kita sepakati antara kedua belah pihak antara Indonesia dan EU,” ungkapnya.

Ada kemungkinan, pembahasan IEU-CEPA bakal dilanjutkan pada masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto jika isu-isu tersebut tak kunjung disepakati oleh kedua belah pihak.

Namun, Bara menyebut bahwa saat ini kepala negosiator Indonesia sedang bekerja keras untuk mencari titik temu terhadap isu-isu yang belum dapat disepakati oleh Indonesia dan Uni Eropa, melalui komunikasi dengan kepala negosiator Uni Eropa.

Dia mengharapkan, komunikasi ini dapat berjalan dengan baik sehingga perundingan kesepakatan IEU-CEPA dapat rampung sepenuhnya. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Uni Eropa meminta negosiasi ulang sejumlah kesepakatan dalam IEU-CEPA. Negosiasi ulang dilakukan lantaran Uni Eropa memiliki pemerintahan baru.

“Jadi perundingan yang sudah 9 tahun, yang tadinya kita sudah keputusan, kita akan selesaikan, tetapi new kabinet di sana [pemerintah baru Uni Eropa] tentu punya permintaan baru lagi,” jelas Airlangga dalam Rakornas P2DD di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengungkapkan, Uni Eropa meminta kesepakatan ulang terhadap tiga isu, yakni masalah impor, bea keluar, dan perpajakan transmisi digital.

“Mereka ingin agar masalah impor itu segera dipermudah di Indonesia, kemudian mereka masih berkeras mengenai bea keluar, dan juga mereka masih berkeras mengenai perpajakan di transmisi digital,” ungkapnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya menargetkan agar perundingan IEU-CEPA rampung pada September 2024. Harapannya, Indonesia dapat menggenjot nilai ekspor bagi pelaku ekonomi nasional.

“Misalnya, Vietnam kirim sepatu ke Uni Eropa nol pajaknya, dari Indonesia kena 5–6%, kalah kita. Apalagi? Banyak hal yang kita dipersulit. Jadi mudah-mudahan September bisa diselesaikan,” kata Zulhas dalam acara Trade Corner Special Dialogue bertajuk ‘Strategi & Optimisme Kebijakan Perdagangan Luar Negeri hingga tantangan di WTO’ di Auditorium Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper