Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Ingatkan PR Menteri Pariwisata di Kabinet Prabowo

ASITA berharap agar pemerintahan baru, khususnya menteri pariwisata dapat kembali merumuskan kebijakan bebas visa kunjungan singkat (BVKS).
ASITA berharap agar pemerintah baru bisa membawa semangat baru/Foto: Istimewa
ASITA berharap agar pemerintah baru bisa membawa semangat baru/Foto: Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku pariwisata mengingatkan sederet pekerjaan rumah (PR) yang perlu diselesaikan dan menjadi perhatian Menteri Pariwisata kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto periode 2024 – 2029.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Budijanto Ardiansjah menjelaskan bahwa salah satu PR yang perlu menjadi perhatian utama yakni terkait dengan target capaian wisatawan mancanegara tembus 17 juta sepanjang 2024. 

Pasalnya, hingga periode Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara baru mencapai 9,09 juta.

“Jadi PR pertama target 14,3 juta [yang saat ini telah direvisi menjadi 17 juta wisman] sekiranya dapat tercapai. Jadi dalam jangka pendek menteri baru [dapat merumuskan] bagaimana caranya dua bulan bisa paling tidak membantu mencapai target. Kalau tak capai target paling tidak mendekati lah,” jelasnya saat ditemui di Kantor DPP Asita, Kamis (17/20/2024).

Di samping itu, Menteri Pariwisata juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata RI. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan spending para wisman di Indonesia. Sehingga, devisa juga dapat meningkat.

Kemudian, Budi mengingatkan bahwa pemerintahan baru dapat kembali merumuskan kebijakan bebas visa kunjungan singkat (BVKS).

“Karena beberapa waktu lalu Perpres baru muncul, dari 145 negara itu hanya 19 atau 13 negara [yang masuk BVKS] kan ini satu penurunan yang jauh,” tambahnya.

Seiring dengan hal itu, Budi mengaku pihaknya menyambut baik rencana pemerintah untuk memecah Kementerian Pariwisata dengan Kementerian Ekonomi Kreatif. Pasalnya, hal itu bakal mengakselerasi kinerja sektor pariwisata ke depan.

“Tapi pertama permintaan kita adalah bahwa Kementerian Pariwisata nomenklaturnya hanya satu, jadi pariwisata saja kemarin kan digabung Alhamdulillah kelihatannya sudah kelihatan arahnya,” imbuhnya.

Untuk diketahui sebelumnya, hingga periode Agustus 2024 performansi kunjungan wisman ke Indonesia tercatat 9,09 juta. Meski masih jauh dari target yang ditetapkan, posisinya naik 20,38 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah membagi dua target kunjungan wisman. Di mana, terdapat target bawah sebesar 10,41 kunjungan wisman dan target atas sebesar 14,3 juta kunjungan.

“Dan dengan capaian Januari hingga Agustus ini kita sudah mencapai 87,35 persen untuk target bawah. Sementara target atas kita telah mencapai 63,59 persen,” kata Nia Niscaya. 

Adapun, negara kontribusi penyumbang Wisman paling besar berasal dari Malaysia, Australia, Tiongkok, Singapura, dan Timor Leste.

Seperti apa saat ini diskusi dengan konsorsium LG apa sudah ada kemajuan untuk pembahasan JV di sisi hulu tambang dan smelter?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper