Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPN Naik jadi 12%, Prabowo Bakal Guyur Bansos untuk Kelas Menengah?

Presiden Prabowo Subianto berencana untuk memberi bansos untuk kelas menengah untuk mengantisipasi dampak kenaikan PPN menjadi 12%.
Ilustrasi pajak. / dok. Freepik - 8photo
Ilustrasi pajak. / dok. Freepik - 8photo

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto disebut tengah mengkaji untuk memperluas cakupan bantuan sosial (bansos) untuk kelas menengah imbas dari kebijakan kenaikan PPN menjadi 12% pada 2025.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia mengatakan fenomena adanya sekitar 9,48 juta orang yang keluar dari kategori kelas menengah dan turun ke kategori yang lebih rendah memang terus menjadi perhatian pemerintah. 

“Sampai hari ini kategori kelas menengah dan rentan miskin itu harus diwaspadai. Nah soal jenis dan polanya misalnya berbagai keringanan-keringanan yang harus diberikan,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Dia memastikan bahwa upaya perluasan cakupan ini memang akan sudah dibahas bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan jajaran Kementerian atau Lembaga terkait. 

“[Pembahasannya] on going process,” tandas Cak Imin.

Senada, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengamini bahwa upaya memperluas cakupan bansos untuk kelas menengah terancam memang terus menjadi perhatian. 

Kendati demikian, dia mengaku bahwa saat ini pekerjaan rumah terdekat adalah menyederhanakan arus data. Mengingat setiap Kementerian/Lembaga (K/L) memiliki data-data penerima bansos yang berbeda.

Menurutnya, dengan menjadikan data penerima bansos melalui satu pintu akan memudahkan pemerintah dalam melihat perluasan cakupan yang tepat dan merumuskan strategi yang efektif dengan target rampung pada bulan mendatang. 

“Ya ini diharapkan Desember sudah selesai. Jadi tahun depan kita sudah punya data yang tunggal, valid, akurat, dan nanti bisa diantisipasi dinamikanya di lapangan, karena setiap data kita tahu dinamis, setiap hari ada yang wafat, ada yang lahir, ada yang naik kelas, ada yang turun kelas, nah itu nanti akan dibicarakan bagaimana kita mengantisipasi dinamikanya,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa saat ini semua data tengah dikumpulkan dan dipegang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sehingga setelah telah rampung akan dibagikan kepada K/L terkait.

“Sekarang yang penting dipastikan datanya dulu, kalau datanya udah clear nanti untuk apa saja. Itu dulu, kalau saya itu dulu lah. [Jadi, soal kelas menengah rentan] tentu Presiden concern ke banyak hal lah, ya ke semuanya di, ya menjadi perhatian Presiden gitu ya,” pungkas Gus Ipul.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper