Situasi yang Diharapkan
"Penghentian aliran melalui Ukraina pada 1 Januari adalah situasi yang diharapkan dan UE siap untuk itu," kata juru bicara Komisi Eropa.
Komisi tersebut, yang merupakan eksekutif UE, telah bekerja dengan negara-negara anggota selama lebih dari setahun untuk mempersiapkan skenario seperti itu, tambahnya. Blok tersebut telah mendiversifikasi pasokannya sejak 2022, semakin beralih ke impor gas alam cair, terutama dari AS.
Sementara itu, Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan ada berbagai pilihan untuk mengatur transit gas ke Eropa tengah dan timur, termasuk melalui rute pipa lain dan terminal LNG.
Pejabat dari Polandia, yang akan memangku jabatan presiden bergilir Uni Eropa, mengatakan pihaknya tengah menjalin kontak erat dengan komisi tersebut dan siap untuk mengoordinasikan langkah-langkah lebih lanjut dengan negara-negara anggota, jika diperlukan mulai 1 Januari.
Perselisihan antara Moskow dan Kyiv sebelumnya telah mengganggu pengiriman gas ke pelanggan Eropa selama bulan-bulan musim dingin.
Baca Juga
Pada 2009, aliran gas Rusia melalui Ukraina ke Eropa terhenti selama hampir dua minggu, dengan lebih dari 20 negara terdampak selama suhu beku, hingga kedua negara menandatangani kesepakatan gas yang mengakhiri perselisihan mereka.
Gangguan yang lebih singkat terjadi pada tahun 2006. Perjanjian yang berakhir, yang ditetapkan pada tahun 2019, juga merupakan hasil negosiasi menit-menit terakhir.
Namun, perang membuat penyelesaian cepat tidak mungkin untuk saat ini. Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu mengindikasikan tidak ada waktu tersisa untuk menyelesaikan kesepakatan sebelum akhir tahun. Secara terpisah, dia mengatakan gugatan hukum dari Naftogaz Ukraina — yang menuduh Gazprom belum membayar penuh layanan angkutan — merupakan hambatan lainnya.
Beberapa negara Eropa juga telah memperingatkan terhadap ide-ide yang akan mencap bahan bakar Gazprom sebagai non-Rusia. Perusahaan-perusahaan energi di kawasan tersebut sebelumnya telah melontarkan opsi-opsi seperti mengambil alih kepemilikan bahan bakar tersebut saat memasuki Ukraina, atau menggunakan pertukaran rumit yang melibatkan perusahaan energi Azerbaijan Socar sebagai mediator.
Rusia masih memasok gas ke negara-negara seperti Serbia dan Hongaria melalui jaringan pipa lain, TurkStream, yang melewati Ukraina. Namun, jalur itu tidak cukup untuk sepenuhnya mengganti kerugian seluruh rute Ukraina.
Jalur lain, yang melintasi Polandia, kini ditutup. Sementara itu, jaringan pipa Nord Stream yang menghubungkan Jerman ke Rusia rusak akibat ledakan pada tahun 2022, dan jaringan Nord Stream 2 yang lebih baru tidak pernah diizinkan oleh Berlin.