Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memastikan pemangkasan anggaran tak bakal berdampak pada pembayaran gaji dan tunjangan kinerja (tukin) para pegawai.
Nusron mengatakan, pemangkasan efisiensi itu biasa terjadi. Terlebih, efisiensi memang dinilai perlu untuk dilakukan guna mendorong program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Kan efisiensi ini kan tidak menyentuh gaji, tidak nyentuh belanja pegawai kan pasti kebayar gaji, tukin juga pasti kebayar,” tegasnya saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Rabu (12/2/2025).
Namun demikian, Nusron memberi sinyal bahwa memang pihaknya bakal melakukan efisiensi dalam merekrut tenaga kerja honorer.
“Kalau yang honorer kan memang itu namanya juga honorer. Honorer itu kan tenaga diperbantukan kalau yang ada pekerjaan lebih untuk diperbantukan kan dia tidak melekat, namanya juga honorer,” tambahnya.
Sebelumnya, Nusron Wahid mengungkap adanya rekonstruksi efisiensi anggaran Kementerian ATR/BPN TA 2025 dari semula pemangkasan sebesar Rp2,6 triliun menjadi hanya Rp2,01 triliun.
Baca Juga
Nusron menjelaskan, dari rekonstruksi itu terdapat penurunan efisiensi di Kementerian ATR/BPN sebesar Rp293,992 miliar dari surat awal.
“Kami jelaskan pagu kita sebelum ada efisiensi Rp6,45 triliun, kita mendapatkan kena efisiensi sebanyak Rp2,011 triliun atau ekuivalen 31,17%” jelasnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI, Rabu (12/2/2025).
Dengan demikian, sisa pagu anggaran Kementerian ATR/BPN pada 2025 sebesar Rp4,44 triliun. Nusron menambahkan instruksi untuk melakukan rekonstruksi efisiensi itu disampaikan langsung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tanggal 11 Februari 2025.
