Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN Bidik Penjualan Gas Naik 8% Tahun Ini, Didongkrak Permintaan Industri

PGN menargetkan volume niaga gas tahun ini meningkat 8% menjadi 917 BBtud.
Ilustrasi infrastruktur pipa gas PGN/Dok. PGN
Ilustrasi infrastruktur pipa gas PGN/Dok. PGN

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) Tbk. atau PGN menargetkan volume niaga gas tahun ini meningkat 8% menjadi 917 BBtud dari realisasi penjualan tahun lalu sebesar 852 BBtud. Adapun, capaian 2024 lebih rendah dibandingkan target sebesar 954 BBtud. 

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, optimisme peningkatan penjualan gas tahun ini didukung pertumbuhan permintaan yang berasal dari kawasan industri Jawa Barat, Batang, Kendal, Jawa Timur, serta industri oleochemical di Dumai, dan pembangkit listrik di Batam.

"Dari segmen niaga gas, PGN menargetkan pencapaian volume di tahun 2025 akan meningkat menjadi sampai dengan 917 BBtud dari pencapaian di 2024 yang hanya sebesar 852 BBtud, jadi ada peningkatan di 2025 tadi," kata Arief dalam RDP Komisi VI DPR RI, Rabu (11/3/2025). 

Dia menerangkan, realisasi volume niaga gas pada 2024 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 923 BBtud. Penurunan realisasi tahun lalu dikarenakan kondisi natural decline pasokan. 

Lebih lanjut, dari sisi segmen transmisi gas, PGN memperkirakan penurunan volume yang disalurkan melalui pipa transmisi sebesar 7% yang disebabkan kondisi natural declining dari upstream dan kendala dari shipper

Adapun, realisasi transmisi gas pada 2024 mencapai 1.543 MMscfd. Sementara itu, dengan perkiraan penurunan 7% tahun ini, maka penyaluran gas diproyeksi hanya mencapai 1.435 MMscfd.

“Kemudian bisnis regasifikasi, FSRU Lampung meningkat seiring dengan pertumbuhan permintaan dari PLN sebagai shipper, tapi di sisi lain penurunan permintaan shipper di PGN di Aceh membuat agregat bisnis regasifikasi sedikit menurun kurang lebih 12%,” tuturnya. 

Di samping itu, pada bisnis hulu migas, pihaknya memproyeksi penurunan lifting migas 16% yang juga dipengaruhi utamanya karena natural declining pada blok-blok migas yang dikelola dan adanya penyesuaian perencanaan drilling sumur gas baru, baik di Indonesia maupun luar negeri, di Lapangan Fasken, Texas.  

“Kita punya satu PI [hak partisipasi] di Fasken, Texas, yang sampai saat ini karena harga keekonomiannya Henry Hub masih di bawah US$3, jadi belum bisa dianggap ekonomis kalau dilakukan drilling. Jadi agak sedikit stuck untuk yang di Fasken,” jelasnya. 

Dalam catatannya, lifting migas PGN pada 2024 mencapai 20.424 boepd, sementara targetnya pada 2025 sebesar 17.227 boepd. Adapun, penurunan produksi terjadi di Blok Pangkah, Ketapang, Fasken, Muara Bakau, dan Muriah.

Sementara itu, pada segmen transportasi minyak, PGN memperkirakan kenaikan volume sebesar 11% dari dari 161.174 boepd pada 2024 menjadi 178.347 boepd tahun ini.

Kenaikan itu dikontribusikan di antaranya karena adanya shipper-shipper baru. Kemudian, LPG processing meningkat 2% seiring dengan pasokan dari shipper PHE-WMO. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper