Bisnis.com, JAKARTA - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menargetkan pengeboran lima sumur minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dapat rampung sebelum akhir 2025.
Adapun, pengeboran lima sumur itu merupakan bagian dari proyek Banyu Urip Infill Clastic. Proyek ini terdiri atas pengeboran lima sumur infill carbonate dan dua sumur infill clastic.
“Sekarang kami mengerjakan lima lagi program pengeboran di Lapangan Banyu Urip. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun kita bisa kemudian menyelesaikan program drilling ini kemudian kita tetap bisa melakukan produksi,” ujar Senior Vice President Production EMCL Muhammad Nurdin dalam acara Media Briefing di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Nurdin mengungkapkan, dua dari tujuh sumur tersebut sudah on-line sejak 2024. Menurutnya, kedua sumur tersebut juga sudah berkontribusi pada total produksi secara nasional.
“Dari dua sumur itu kita sudah menghadirkan kurang lebih sekitar 14.000 barel. Itu menjadi tambahan untuk produksi nasional,” imbuh Nurdin.
Dia menuturkan, saat ini EMCL sudah memproduksi minyak sebanyak 155.000 barel per hari (bopd). Nurdin mengatakan, produksi tersebut berkontribusi 25% terhadap produksi minyak nasional.
Baca Juga
“Itu juga kurang lebih sama dengan 25% lebih produksi minyak nasional itu berasal dari Blok Cepu. Tentu saja pencapaian 25% itu tidak membuat kami berpuas diri,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, dengan produksi sebesar itu, EMCL sudah melampaui target produksi pada APBN.
“Saat ini sudah melewati target APBN, target di APBN itu 136.000 [bopd],” ujarnya.
Untuk realisasi hingga pertengahan Maret 2025 ini, produksi minyak EMCL menjadi yang terbesar di Indonesia, menyalip posisi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
“Karena menjadi salah satu ini termasuk dia salip-salipan dengan PHR menjadi produsen nomor 1 atau nomor 2 hari ini? Lagi nomor 1 atau nomor 2, Pak? Hari ini nomor 1,” ujar Hudi.