Bisnis.com, JAKARTA — Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,25%—4,50% dalam Federal Open Market Committee atau FOMC periode Maret 2025.
Berdasarkan pengumuman The Fed hari ini, FOMC memberikan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga The Fed, setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) itu menurunkan suku bunga satu poin persentase pada akhir 2024.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyampaikan bahwa kebijakan moneter AS memiliki dua tujuan utama, yakni penyerapan tenaga kerja yang maksimal dan harga yang stabil. The Fed juga mendorong agar inflasi AS bisa mencapai target 2%.
"Kita tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan sikap kebijakan kita dan kita berada dalam posisi yang baik untuk menunggu kejelasan yang lebih baik," ujar Powell pada Rabu (19/3/2025) waktu AS atau Kamis (20/3/2025) dini hari waktu Indonesia.
Dilansir dari Reuters, para pejabat The Fed mengindikasikan bahwa mereka masih mengantisipasi pengurangan biaya pinjaman hingga setengah poin persentase pada akhir tahun ini, dalam konteks perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan inflasi.
Para pejabat Fed menaikkan proyeksi inflasi AS tahun ini, dengan ukuran kenaikan harga diharapkan akan mengakhiri tahun ini di 2,7%, dibandingkan dengan laju 2,5% yang diantisipasi pada Desember.
Baca Juga
Namun demikian, The Fed juga menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi AS tahun ini dari 2,1% menjadi 1,7%, dengan proyeksi tingkat pengangguran yang sedikit lebih tinggi pada akhir tahun ini.
Para pembuat kebijakan mengatakan risiko telah meningkat, dengan sentimen yang hampir bulat mengatakan prospek untuk tahun ini tidak jelas.
"Ketidakpastian seputar prospek telah meningkat," kata The Fed dalam pernyataan baru-baru ini, dilansir dari Reuters.