Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ID Food Perkuat Fundamental, Utang Turun jadi Rp7,4 Triliun Februari 2025

ID Food melakukan sejumlah langkah yang berdampak pada penurunan utang menjadi Rp7,4 triliun pada Februari 2025
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food Ghimoyo beserta jajarannya menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/3/2025). / Ni Luh Anggela
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food Ghimoyo beserta jajarannya menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/3/2025). / Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA —  Holding BUMN Pangan ID Food melakukan penguatan fundamental yang berdampak pada penurunan jumlah utang menjadi Rp7,4 triliun pada Februari 2025.

VP Sekretaris Perusahaan ID Food Yosdian Adi Pramono mengatakan perusahaan melakukan perbaikan kinerja operasional dan keuangan perusahaan sesuai dengan roadmap strategis perusahaan 2024-2029. Khusus 2025, ID Food memprioritaskan refocusing dan restructuring bisnis.

“Sesuai arahan taktis BUMN Holding Pangan 2025, perusahaan akan berfokus pada penguatan fundamental perusahaan yang meliputi restrukturisasi keuangan, penataan bisnis dan organisasi, integrasi supply chain dan trading, penguatan manajemen risiko, dan optimalisasi aset,” kata Yosdian, dikutip Selasa (25/3/2025).

Yosdian mengatakan, saat ini upaya perbaikan tersebut telah membuahkan hasil. Pihaknya kemudian menyebutkan capaian perusahaan dari sisi perbaikan keuangan yang telah menunjukkan progres positif.

“Dari sisi perbaikan keuangan, salah satunya ditandai dengan tren penurunan utang perusahaan secara bertahap sejak 2023,” sebutnya.

Yosdian mengatakan pada 2023 ID FOOD tercatat memiliki utang Rp8,16 triliun, angka tersebut terus mengalami penurunan. Pada 2024 utang ID FOOD turun menjadi Rp7,8 triliun. Adapun per Februari 2025 perusahaan telah berhasil kembali menurunkan utangnya ke level Rp7,4 triliun.

“Dengan utang yang terus berkurang diharapkan kondisi keuangan perusahaan semakin baik karena berkurangnya beban bunga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, perbaikan struktur keuangan perusahaan juga ditandai dengan terus tumbuhnya aset perusahaan. Tahun 2024 lalu ID FOOD mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11%, atau naik dari Rp29,97 triliun pada 2023  dan menjadi Rp32,3 triliun pada tahun 2024.

“Ekuitas perusahaan juga meningkat sebesar 3%, atau menjadi Rp 16,4 triliun pada 2024 dari sebelumnya Rp15,8 triliun pada 2023,” jelasnya.

Yodian mengatakan, ID Food juga berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan pada tahun buku 2024. Pendapatan tumbuh 20%, atau naik dari Rp15,2 triliun pada 2023 menjadi Rp18,3 triliun pada 2024.

Dia mengatakan, sebagai BUMN yang saat ini disiapkan untuk mendukung program akselerasi swasembada nasional, ID Food akan terus menggenjot langkah-langkah peningkatan kinerja keuangan dan operasional.

Upaya tersebut akan dilakukan di seluruh lini bisnis perusahaan, seperti industri gula, peternakan, garam, benih, serta perdagangan dan logistik.

“Perbaikan kinerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi perusahaan bagi masyarakat. Untuk itu, langkah perbaikan dan penguatan kita jalankan secara bertahap sesuai roadmap 2024-2029. Di tahun 2024-2025 ini kita lakukan Refocusing dan Restructuring, 2026-2027 kita perkuat Operational Excellence, dan di 2028-2029 takeoff ID Food 2.0,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper