Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Impor 7 Komoditas Pangan Tahun Ini: Beras Khusus hingga Gula Konsumsi

Indonesia berencana mengimpor tujuh komoditas pangan guna memenuhi stok cadangan pangan tahun ini, mulai dari impor beras khusus hingga gula konsumsi.
Proses bongkar muat gula di Terminal Kade 101 Tanjung Priok, Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Proses bongkar muat gula di Terminal Kade 101 Tanjung Priok, Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berencana mengimpor tujuh komoditas pangan guna memenuhi stok cadangan pangan tahun ini. Komoditas itu mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi.

Merujuk Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diolah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Maret 2025, pemerintah berencana mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 416.220 ton hingga Desember 2025.

Namun, impor beras pada 2025 hanya untuk kebutuhan beras industri dan beras khusus. Mengingat, Indonesia tahun ini telah berkomitmen untuk menutup keran impor beras umum atau cadangan beras pemerintah (CBP).

“Tidak ada impor beras umum atau CBP 2025, impor beras 2025 hanya merupakan impor beras industri dan beras khusus,” demikian bunyi Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diterima Bisnis dari Bapanas, Jumat (11/4/2025).

Lebih lanjut, pemerintah hingga akhir 2025, juga berencana untuk mendatangkan 859.933 ton jagung dari luar negeri, 2,05 juta ton kedelai, 495 ton bawang merah, dan 587.277 ton bawang putih. Kemudian, 485.031 ton daging ruminansia seperti daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi sebanyak 190.000 ton tahun ini. 

Adapun, importasi dilakukan lantaran stok yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Komoditas kedelai misalnya. Masih merujuk data Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025, stok awal 2025 tercatat sebanyak 313.665 ton dengan perkiraan produksi kedelai tahun ini mencapai 78.376 ton.

Sementara itu, kebutuhan tahunan untuk komoditas ini mencapai 2,62 juta ton sehingga diperlukan pengadaan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Adapun, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menegaskan, pemerintah tetap mengutamakan produksi pangan dalam negeri. Neraca komoditas yang disusun pun, kata dia, tentunya selalu mengusung semangat melindungi petani dan peternak Indonesia.

“Produksi dalam negeri itu selalu menjadi yang utama. Nomor satu itu. Adapun kalau belum cukup atau insufficient, nah itu baru dipikirkan pengadaan dari luar negeri. Jadi pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir,” jelas Arief dalam keterangannya, dikutip Jumat (11/4/2025).

Dia menuturkan, proyeksi yang disusun pemerintah memuat angka-angka yang kredibel dengan tetap melindungi kepentingan produsen dalam negeri. Arief memastikan, pengadaan luar negeri akan diupayakan tidak memberi dampak disruptif.

Berikut daftar tujuh komoditas yang diimpor Indonesia tahun ini:

1. Beras 416.220 ton

2. Jagung 859.933 ton

3. Kedelai 2,05 juta ton

4. Bawang Merah 495 ton

5. Bawang putih 587.277 ton

6. Daging sapi-kerbau 485.031 ton

7. Gula konsumsi 190.000 ton


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper