Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Ungkap Potensi Kerja Sama RI-Arab Saudi, Petrokimia hingga Hilirisasi

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan potensi kerja sama di sektor industri khususnya petrokimia dengan Arab Saudi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita - Dok. Kemenperin
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita - Dok. Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan potensi kerja sama di sektor industri dengan Arab Saudi. Salah satu potensi kemitraan itu adalah pengembangan industri petrokimia.

Hal itu Agung ungkapkan usai menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta pekan ini.

Agus merinci, potensi kerja sama yang dapat dijalin kedua negara dalam pengembangan sektor industri, antara lain industri petrokimia, industri pengolahan kayu, industri halal, dan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).

Lalu, pengembangan kawasan industri, serta peningkatan kapasitas SDM dan alih teknologi serta bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja terampil. Di sektor petrokimia, kata Agus, Indonesia masih membutuhkan untuk sektor hilir dalam upaya mendukung sektor-sektor turunannya.

"Apalagi, industri petrokimia merupakan mother of industry selain industri logam. Sementara itu, Arab Saudi ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi mineral untuk juga menjadi pemain global," ungkap Agus melalui keterangan resmi dikutip MInggu (20/4/2025).

Menurut Agus,  Indonesia dengan memiliki pengalaman yang lebih panjang dalam membangun sektor industri manufaktur, akan dapat menjadi model bagi pengembangan industri di Arab Saudi.

"Mereka juga akan tukar pikiran dengan Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri, di mana Indonesia sudah dapat mengelolanya dengan baik, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 150 kawasan industri," imbuh Agus.

Dia berharap upaya dalam meningkatkan kerja sama di sektor industri ini akan menjadi motor penggerak kemitraan strategis yang lebih luas dan mendalam antara kedua negara.

“Kami juga menyambut baik dialog dan inisiatif lanjutan untuk merealisasikan peluang-peluang tersebut secara konkret dalam suatu komitmen yang mengikat, demi kemajuan bersama,” ungkapnya.

Terlebih, kedua negara telah memiliki visi besar yang selaras dalam melaksanakan transformasi ekonomi, termasuk dalam meningkatkan diversifikasi industri dan investasi global. Indonesia dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan Arab Saudi dengan Visi Saudi Vision 2030.

"Melalui pertemuan ini juga kami berharap, hubungan kedua negara agar semakin kuat, dan dengan komitmen untuk sinergi yang terarah dan berkelanjutan, Indonesia dan Arab Saudi dapat membangun kemitraan industri yang strategis," kata Agus.

Berdasarkan catatan Kemenperin, hubungan perdagangan dan investasi kedua negara pada sektor industri terus meningkat. Total perdagangan antara Indonesia dan Arab saudi, khususnya untuk produk nonmigas mencapai US$3,3 miliar pada 2024.

Angka itu tumbuh sebesar 14,5% dari 2020-2024. Sementara itu, dalam periode 2019–2024, total realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia mencapai US$23,6 juta, dengan meliputi sebanyak 437 proyek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper