Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Pasang Tarif 50% untuk Brasil, Sektor-Sektor Strategis Dapat Pengecualian

Trump menetapkan tarif 50% untuk produk Brasil, kecuali sektor strategis seperti pesawat dan energi, terkait kasus hukum Bolsonaro. Brasil lega, meski dampak tetap terasa.
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ringkasan Berita
  • Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 50% untuk sebagian besar produk asal Brasil, namun mengecualikan sektor strategis seperti pesawat, energi, dan jus jeruk.
  • Tarif ini terkait dengan proses hukum terhadap Bolsonaro, dan juga disertai sanksi terhadap seorang hakim Mahkamah Agung Brasil.
  • Meskipun ada pengecualian untuk beberapa komoditas utama, dampak tarif tetap signifikan karena banyak produk ekspor Brasil tidak mendapat pengecualian, termasuk daging sapi dan kopi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 50% untuk sebagian besar produk asal Brasil, namun mengecualikan sektor strategis seperti pesawat, energi, dan jus jeruk guna meredam dampaknya terhadap industri utama.

Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih pada Kamis (31/7/2025), tarif tersebut dikaitkan langsung dengan proses hukum terhadap Bolsonaro, yang saat ini menjalani persidangan atas tuduhan persekongkolan untuk melakukan kudeta usai kekalahannya dalam pemilu 2022.

Selain tarif, pemerintahan Trump juga menjatuhkan sanksi terhadap seorang hakim Mahkamah Agung Brasil yang mengawasi kasus Bolsonaro, dengan tuduhan telah melakukan penahanan praperadilan secara sewenang-wenang dan membatasi kebebasan berekspresi.

Meskipun menetapkan tarif 50%, perintah eksekutif Trump mengecualikan puluhan komoditas ekspor utama Brasil ke AS, termasuk pesawat sipil, besi kasar, logam mulia, bubur kayu, produk energi, dan pupuk.

Kebijakan tersebut disambut lega oleh banyak pihak di Brasilia. Sejak pengumuman awal tarif tersebut, pemerintah Brasil aktif melobi agar sektor-sektor utama ekspor tidak terdampak langsung. Saham perusahaan pesawat Embraer dan produsen bubur kayu Suzano tercatat menguat.

“Kami tidak menghadapi skenario terburuk. Hasil ini lebih ringan dari yang dikhawatirkan," kata Menteri Keuangan Brasil Rogerio Ceron dikutip dari Reuters.

Pemerintah Brasil, di bawah kepemimpinan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, sebelumnya sangat mengkhawatirkan dampak terhadap sektor penerbangan, mengingat sekitar 45% pesawat komersial dan 70% jet eksekutif Embraer diekspor ke AS.

Analis juga menyoroti potensi dampak besar terhadap Suzano, salah satu produsen bubur kayu terbesar di dunia.

Pasar merespons positif. Saham Embraer melonjak 11% di bursa São Paulo, sementara saham Suzano naik lebih dari 1% pada sesi perdagangan siang.

Meski demikian, dampak tarif tersebut akan tetap terasa Mantan Sekretaris Perdagangan Brasil, Welber Barral, mengingatkan bahwa terlalu dini untuk merayakan. Ia memperkirakan Brasil mengekspor sekitar 3.000 jenis produk ke AS, dan hanya sebagian kecil yang mendapat pengecualian dari tarif.

“Dampaknya tetap akan terasa,” ujarnya.

Barral juga mencatat bahwa daging sapi dan kopi—dua komoditas ekspor utama Brasil—tidak termasuk dalam daftar pengecualian tarif.

Asosiasi industri pengemasan daging Brasil, Abiec, yang mewakili produsen besar seperti JBS dan Marfrig, belum memberikan komentar atas kebijakan ini. Namun, pada Selasa (29/7), asosiasi tersebut menyatakan bahwa tarif baru akan membuat ekspor daging sapi ke AS menjadi “tidak layak secara komersial.”

Meskipun tarif secara eksplisit mengecualikan “energi dan produk energi,” perusahaan energi yang beroperasi di Brasil memilih untuk menangguhkan pengiriman minyak ke AS karena ketidakpastian, menurut keterangan dari asosiasi industri energi IBP.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro