Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina siap memacu produksi gas bumi nasional, termasuk di wilayah Indonesia bagian timur, sebagai upaya untuk mewujudkan swasembada energi.
Rachmat Hidajat, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE, menuturkan bahwa saat ini PHE saat ini berkontribusi 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% terhadap produksi gas nasional.
Di sisi lain, imbuhnya, sumber daya gas bumi di Indonesia yang belum diproduksi masih sangat besar. Itu sebabnya, PHE fokus pada pengembangan dan monetisasi dengan melakukan akselerasi resources to reserves.
“Pertamina sangat aktif melakukan pengeboran dan mencari proyek-proyek baru untuk mendorong produksi dan mempertahankan performance,” kata Rachmat, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Untuk mendorong pertumbuhan energi nasional, PHE setidaknya menyiapkan sejumlah strategi pengembangan gas berdasarkan prioritas terhadap pembangunan nasional. Beberapa strategi itu, yakni memprioritaskan pemenuhan pasar domestik, optimalisasi proyek-proyek besar, serta pengembangan potensi lapangan stranded dan marginal melalui sinergi, infrastruktur terintegrasi, dan pemanfaatan teknologi maju.
Rachmat mengungkapkan bahwa potensi besar gas bumi umumnya berada di wilayah terpencil, khususnya di kawasan timur Indonesia. “Pekerjaan rumah kita saat ini adalah pasar domestik gas belum terbentuk di wilayah Indonesia bagian timur,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut dia, butuh dukungan kebijakan fiskal yang atraktif terutama di lapangan stranded/marginal, kemudahan perizinan dan regulasi, dukungan infrastruktur dan pasar, dan dukungan pengembangan skema komersialisasi yang fleksibel untuk mendorong eksplorasi dan produksi gas nasional.
Adapun, PHE sebelumnya berhasil membukukan produksi minyak sebesar 553.670 barel per hari (bopd) dan gas 2,826 juta kaki kubik per hari (MMscfd) sejalan dengan kegiatan eksplorasi yang terus digencarkan perusahaan.
Dannif Danusaputro, Direktur Keuangan dan Investasi PHE, belum lama ini menegaskan bahwa PHE berkomitmen dalam menjaga ketahanan energi dan memastikan ketersediaan energi nasional melalui peningkatan produksi minyak dan gas secara berkelanjutan.
Pada Januari 2025, imbuhnya, PHE berhasil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 2 sumur, sumur eksploitasi 70 sumur, workover 80 sumur, dan well service 3.016 sumur. PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D seluas 164,29 kilometer persegi (km2).
Dia menjelaskan, PHE menjalankan berbagai strategi, termasuk eksplorasi wilayah baru, reaktivasi sumur yang belum berproduksi, serta penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk mengoptimalkan produksi migas.
Tak hanya itu, PHE juga menerapkan teknologi seperti waterflood dan steamflood untuk meningkatkan efisiensi produksi dari sumur yang sudah beroperasi lama.
Selain itu, percepatan proyek greenfield atau lapangan baru juga menjadi prioritas. “Kami berfokus pada eksplorasi wilayah baru, termasuk pengeboran di area laut dalam [deepwater] dan target yang lebih dalam dari sumur konvensional. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan cadangan energi tetap mencukupi di masa depan,” kata Dannif.