Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saran Ekonom Bank Mandiri untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi RI

Sinergi kebijakan fiskal dan moneter menjadi salah satu aspek utama yang perlu dilaksanakan pemerintah guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Ri pada 2025.
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (7/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (7/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sinergi kebijakan fiskal dan moneter menjadi salah satu aspek utama yang perlu dilaksanakan pemerintah guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memaparkan perekonomian Indonesia memasuki 2025 dengan ketahanan yang tetap solid di tengah dinamika global yang menantang. Dia menilai, perlambatan pada kuartal I/2025 mencerminkan fase normalisasi menuju pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang.

Hal tersebut terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang tumbuh sebesar 4,87% (yoy) pada kuartal I/2025, sedikit lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan 5,02%. 

Dia menuturkan, laju pertumbuhan tersebut disebabkan oleh fluktuasi faktor internal dan eksternal seperti pelemahan rupiah hingga ketegangan geopolitik.

"Fluktuasi ini perlu direspons dengan kebijakan stabilisasi yang terukur dan terkoordinasi. Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,93% sepanjang 2025,” kata Andry dalam media briefing secara virtual pada Senin (19/5/2025).

Andry menjelaskan, peluang akselerasi pertumbuhan ekonomi tetap terbuka melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dalam menjaga daya beli dan mendorong investasi. 

Dia memaparkan, hal ini dapat diukur lewat sektor pertanian yang menunjukkan kinerja impresif, didorong program intensifikasi seperti pompanisasi dan distribusi pupuk. Peningkatan produktivitas juga diharapkan melalui langkah ekstensifikasi, termasuk pembukaan lahan baru secara terencana.

“Sektor-sektor terkait mobilitas, seperti transportasi, perhotelan, informasi dan komunikasi, serta hiburan, terus menopang pertumbuhan. Pergeseran gaya hidup menuju konsumsi berbasis pengalaman mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa,” ungkapnya.

Dia juga menilai, harga komoditas yang masih relatif tinggi tetap memberikan kontribusi positif terhadap ekspor dan pendapatan perusahaan. Andry mengatakan, meski terjadi koreksi harga, margin masih berada dalam level wajar dan mendukung stabilitas sektor eksternal.

Adapun, analisa Tim Ekonom Bank Mandiri memproyeksi kebijakan moneter Bank Indonesia diperkirakan tetap akomodatif sepanjang 2025, dengan ruang pelonggaran terbuka selama stabilitas harga dan nilai tukar terjaga.

Di sisi lain, akselerasi realisasi belanja pemerintah akan menjadi bantalan penting menghadapi ketidakpastian global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper