Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas Ungkap Perkembangan Ekosistem Cold Chain RI untuk Hilirisasi Pangan

Bapanas mengungkapkan perkembangan ekosistem cold chain di RI untuk hilirisasi produk pangan
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Rachmi Widiriani (dari kiri) disaksikan Direktur PT PELNI (Persero) Kokok Susanto dan Direktur PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Retno Soelistianti memberikan pemaparan pada acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2025 di Jakarta, Kamis (22/5/2025)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Rachmi Widiriani (dari kiri) disaksikan Direktur PT PELNI (Persero) Kokok Susanto dan Direktur PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Retno Soelistianti memberikan pemaparan pada acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2025 di Jakarta, Kamis (22/5/2025)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan perkembangan terkini ekosistem rantai dingin (cold chain) di Indonesia untuk mendukung distribusi makanan perishable atau yang mudah basi jika tidak disimpan di suhu tertentu, seperti produk daging, ikan, sayur, buah hingga produk susu dan olahannya.

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan, salah satu hambatan dalam distribusi pangan di Tanah Air yakni produksi pangan yang tidak merata antarwilayah dan antarwaktu.

Selain itu, hambatan lainnya yaitu jarak, infrastruktur logistik kurang memadai hingga biaya angkut transportasi yang tinggi. Alhasil, menurutnya, perlu adanya sistem logistik pangan yang memadai, salah satunya melalui cold chain.

"Ini adalah sebaran alat-alat cold storage yang sudah ada, dan kami bersinergi dengan BUMN karena sebagian yang mengelola adalah BUMN. Kami juga bersinergi dengan Bank Indonesia [BI] karena dalam pemasangan listriknya, BI sangat mendukung dengan memberikan CSR untuk para pengelola alat ini," ujar Rachmi di acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2025, Kamis (22/5/2025).

Sejauh ini, Bapanas sudah melakukan pengadaan sebanyak 42 alat cold chain untuk hilirisasi produk pangan yang perishable sepanjang 2022 hingga 2024.

Misalnya, pada 2022, dilakukan pengadaan sebanyak 19 sarana dan prasarana (sarpras) terkait cold chain di delapan provinsi. Kemudian pada 2023, pengadaan dilanjutkan sebanyak 11 sarpras di delapan provinsi.

Terakhir, pada 2024, Bapanas melakukan pengadaan 12 sarana dan prasarana terkait cold chain di enam provinsi. Beberapa lokasi sarpras cold chain di Indonesia berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat; Kota Malang, Jawa Timur; Kota Makassar, Sulawesi Selatan; hingga Kabupaten Bima, NTB.

"Kami memantau terus komoditas apa yang disimpan dan bagaimana mereka merilis itu ke pasar. Tentu saja harga acuan penjualan sudah diatur oleh Bapanas, baik pembelian dari produsen maupun pada saat dijual ke pasar," jelasnya.

Rachmi mengatakan, alat cold storage itu memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup besar, dengan bobot mencapai 17 ton hingga 20 ton.

Tak ketinggalan, menurutnya sebaran fasilitas cold chain itu tidak luput dari sinergi Bapanas dengan BUMN dan Himpunan Bank Negara (Himbara) dalam penyaluran pangan.

"Kami dari Bapanas berterima kasih untuk sinergi bersama BUMN termasuk Himbara. Karena dalam pelaksanaan penyaluran bantuan pangan, kegiatan penguatan cadangan pangan pemerintah, Himbara sudah mendukung pembiayaan melalui pinjaman kepada BUMN pangan dan Bulog, dan Kemenkeu mengalokasikan subsidi bunganya," pungkas Rachmi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper