Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Buka-Bukaan 3 Sektor Investasi yang Paling China Minati di RI

Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan investor China menaruh minat pada smelter, manufaktur dan energi.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dalam paparannya menyampaikan tentang IKN. Bisnis/Annasa Rizki Kamalina
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dalam paparannya menyampaikan tentang IKN. Bisnis/Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkapkan investor China terus meminati penanaman modal di Indonesia.

Pasalnya Hongkong maupun China masuk ke dalam lima negara dengan realisasi investasi terbesar di Tanah Air—setidaknya dalam lima tahun terakhir. 

“Nomor satu mereka [investor China] minat di smelter khususnya nikel. Boleh kita bilang 80%—90% pemainnya datang dari China,” ujarnya usai giat Tri Hita Kirana: Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure di kantor BKPM, Minggu (25/5/2025).

Todotua menyampaikan investor China juga meminati investasi untuk manufaktur, khususnya sepatu dan pakaian. 

Selain itu, investor China turut rajin investasi di sektor energi. Hal itu lantaranan China telah menggunakan energi hijau secara masif seperti pengembangan energi dari angin, ombal, dan solar panel. 

“Potensi kita sangat besar, kita punya potensi 3.700 gigawatt untuk bicara energy green, tetapi kita butuh partner teknologi dan juga partner investasi,” tuturnya. 

Mengacu data BKPM, pada tahun lalu dan kuartal I/2025 Hongkong menggeser posisi China (mainland) sebagai investor asing kedua terbesar yang masuk ke Indonesia. 

Tahun lalu, Hongkong menanmakan modalnya seniali US$8,2 miliar atau mencakup 13,6% dari total PMA. Sementara China tercatat mencapai US$8,1 miliar. 

Per kuartal I/2025, Hongkong telah menginvestasikan US$2,2 miliar atau 15,5% dari total investasi asing yang masuk. Di mana 99,1% di antaranya ke hilirisasi mineral.  

Pada periode yang sama, China telah menginvestasikan senilai US$1,8 miliar dengan 76,6% diantaranya hilirisasi mineral atau setara US$1 miliar. 

Adapun dalam pertemuan bisnis dalam rangka Belt and Road Initiative—inisiasi jalur perdagangan untuk menghubungkan Asia dan kawasan lainnya—terpantau sejumlah perusahaan asal China yang menyampaikan minatnya menanamkan modal di Tanah Air. 

Seperti maskapai China XiamenAir, perusahaan daur ulang GEM Co.Ltd., Yingke Law Firm, Vivo Technology Co. Ltd., Huayou Cobalt, serta JA Solar Holdings Co., Ltd. 

Sebagai contoh, GEM Co. Ltd. terus menambah investasi di Indonesia. Perusahaan daur ulang asal China itu berencana membangun International Green Industrial Park/IGIP di Morowali, Sulawesi Tengah yang diestimasi senilai US$8 miliar atau Rp129,74 triliun (kurs Rp16.217 per dolar AS).

Pendiri GEM Xu Kaihua menyampaikan bahwa saat sejumlah pemain nikel membangun industri baterai untuk kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV), perusahaannya fokus membangun IGIP yang mengarah pada daur ulang baterai yang nol emisi.  

“Pembangunan IGIP tahap awal US$2 miliar. Total estimasi US$8 miliar,” ujarnya kepada wartawan usai kunjungannya di ITB, Sabtu (24/5/2025). 

Bukan hanya sekadar membangun bisnis di Tanah Air, namun GEM juga melakukan investasi untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pembangunan China-Indonesia Joint Laboratory di Institut Teknologi Bandung (ITB). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper