Bisnis.com, JAKARTA — CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengungkap bahwa ekosistem kesehatan di Indonesia kerap dibanding-bandingkan dengan India.
Kendati begitu, hal tersebut justru mendorongnya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air agar tidak tertinggal dari Negeri Bollywood itu.
“Jadi [ekosistem kesehatan] Indonesia dan India itu sering dibanding-bandingkan,” kata Caroline dalam Coffee Time with May seperti dikutip dari YouTube Bisnis.com, Senin (26/5/2025).
Caroline menyampaikan, sebetulnya ekosistem kesehatan Indonesia dengan India tidak jauh berbeda. Keduanya memiliki kebutuhan pelayanan kesehatan yang mirip, bahkan India juga memiliki BPJS Kesehatan versi negaranya.
Namun, dia mengakui bahwa Indonesia masih tertinggal dari India, utamanya dari sisi rantai pasok untuk obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
Dia mencontohkan, ketika pandemi Covid-19 merebak, India berhasil memproduksi vaksin Covid-19. Bahkan negara tersebut juga dikenal memproduksi vaksin untuk seluruh dunia.
Baca Juga
“Nah kita kan belum. Jadi supply chain, kita harus mengejar,” ujarnya.
Selain rantai pasok untuk obat-obatan, Caroline menyebut bahwa India memiliki banyak sekolah dan institusi yang meluluskan banyak tenaga kesehatan. Bahkan, para tenaga kesehatan ini juga dikirim ke luar negeri.
Menurutnya, Indonesia dengan total penduduk yang mencapai 280 juta orang sebetulnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Sayangnya, di Indonesia sendiri untuk pendidikan kesehatan dan juga lulusan tenaga kesehatan masih terbatas, termasuk dokter spesialis.
Untuk itu, kata dia, Siloam Group mengambil bagian dalam membangun ekosistem kesehatan di Tanah Air, yakni dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH), keduanya membuka fakultas-fakultas yang dapat mendukung pengembangan SDM di sektor kesehatan.
Caroline mengungkap, nantinya lulusan UPH tak harus mengabdikan dirinya di Siloam Hospitals Group. Itu artinya, para lulusan ini dapat terserap di tempat lain.
“Berarti kita mengambil bagian untuk membangun ekosistem Indonesia, bukan hanya di Siloam saja,” pungkasnya.