Akses ke Perbankan
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut keberadaan KopDes Merah Putih memiliki dua keuntungan, salah satunya desa bisa memiliki akses langsung kepada produsen alias memotong rantai pasok yang panjang. Dengan begitu, harga kebutuhan pokok yang diterima tak lagi mahal.
Zulhas menuturkan desa juga bisa menikmati akses layanan perbankan dengan lebih mudah, termasuk kredit usaha rakyat (KUR) yang direkomendasi oleh KopDes Merah Putih.
Dia menjelaskan bahwa KopDes Merah Putih bakal bergerak di beberapa unit usaha inti yang terdiri dari logistik atau kendaraan untuk mengangkut barang dari desa ke kota, begitu pun sebaliknya.
Kemudian, juga ada gudang untuk menampung hasil pertanian seperti gabah yang kemudian bisa disetor ke Perum Bulog. “Nanti KopDes itu akan menampung hasil gabah, dibeli, dapat untung, kemudian setor ke Bulog. Nanti bisa beli jagung, disetor ke Bulog, itu dapat untung. Jadi harus ada logistiknya,” jelas Zulhas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (19/5/2025).
Di samping itu, KopDes Merah Putih juga harus memiliki gudang atau cold storage, apotek desa, dan klinik desa. Adapun, pemerintah akan mengintegrasikan 54.000 unit klinik hingga apotek desa ke KopDes Merah Putih.
“Jadi kalau kena salah makan, masuk angin, cukup diselesaikan obat-obatan di desa. Kalau berat, baru dia ke kota. Karena ongkosnya mahal,” terangnya.
Baca Juga
Selain itu, untuk memotong rantai pasok yang panjang, maka KopDes Merah Putih harus memiliki sembilan bahan pokok (sembako) yang terdiri dari minyak goreng, gula, maupun kebutuhan lainnya. Dalam hal ini, Perum Bulog maupun ID Food akan langsung mengirimkan kebutuhan sembako ke KopDes Merah Putih guna mendapatkan harga yang terjangkau.
Lebih lanjut, KopDes Merah Putih juga akan melayani unit simpan pinjam. Namun, dia memastikan kejadian koperasi tutup yang pernah terjadi di Indonesia tidak boleh terulang di 80.000 KopDes Merah Putih.