Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Serapan Beras Bertambah 1 Juta Ton, Kapan Mulai Direalisasikan?

Perum Bulog menunggu Inpres untuk menyerap 1 juta ton beras tambahan hingga akhir 2025, meningkatkan target total menjadi 4 juta ton guna menjaga harga gabah.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog tengah menunggu Instruksi Presiden (Inpres) untuk menyerap beras dalam negeri sebanyak 1 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir 2025.

Jumlah itu bertambah dari target sebelumnya sebanyak 3 juta ton sehingga total target penyerapan mencapai 4 juta ton hingga akhir tahun.

“Inpres penugasan [serapan 1 juta ton beras] belum turun,” ungkap Sekretaris Perum Bulog Arwakhudin Widiarso kepada Bisnis, Selasa (22/7/2025).

Hingga per 22 Juli 2025, Arwakhudin mengungkap total beras yang ada di gudang Bulog mencapai 4,1 juta ton. Seiring adanya penugasan tambahan, dia memastikan gudang-gudang milik Perum Bulog siap untuk menyimpan 1 juta ton beras.

Pasalnya, kata dia, saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog telah disalurkan untuk bantuan pangan beras dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Untuk diketahui, pemerintah saat ini tengah menggelontorkan bantuan pangan beras sebanyak 360.000 ton dan beras program SPHP 1,3 juta ton.

“Gudang akan menyesuaikan dengan kebutuhan, karena ada pengeluaran untuk bantuan pangan dan stabilisasi harga,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya telah membahas rencana tersebut bersama Bapanas dan Perum Bulog.

Dia mengatakan, sepanjang ketersediaan gabah cukup, Perpadi siap untuk membantu penugasan penyerapan 1 juta ton setara beras.

“Sepanjang ketersediaan gabah cukup , penggilingan padi telah siap untuk bekerja sama untuk menyediakan gabah/beras untuk stok pemerintah melalui Bulog,” tutur Sutarto kepada Bisnis, Selasa (22/7/2025).

Dalam catatan Bisnis, pemerintah sepakat menambah penugasan serapan Perum Bulog sebesar 1 juta ton setara beras untuk CBP. Dengan demikian, jumlah beras yang harus diserap BUMN Pangan hingga akhir tahun mencapai 4 juta ton setara beras. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, keputusan ini diambil sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menjaga harga gabah di tingkat petani. 

“Cadangan beras yang tadinya di Inpres 3 juta [ton] perlu kita naikkan menjadi 4 juta [ton] agar harga tidak turun lagi harga gabahnya,” kata Zulhas ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

Seiring adanya penugasan tambahan tersebut, akan ada revisi terhadap Instruksi Presiden (Inpres) No.6/2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penyerapan tambahan akan mulai dilakukan oleh Perum Bulog usai Inpres terbaru terbit. Pihaknya juga akan mengajukan anggaran ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar Perum Bulog dapat melaksanakan penyerapan 1 juta ton setara beras.

Adapun, anggaran yang akan diajukan sekitar Rp12 triliun. “Ya otomatis 1 juta [ton] kali aja berapa sekarang harga beras Rp12.000 [per kilogram],” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro