BISNIS.COM, MEDAN--Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan di pertemuan kerja sama ekonomi The Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dinilai lebih berani dari kesepakatan regional termasuk World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia.
"Kesepakatan di negara-engara Asia Pasifik itu terlihat semakin kuat setelah WTO dinilai kurang menggigit atau kekuatannya semakin luntur setelah terjadi kriris keuangan. Kebijakan-kebjakan yang diambil juga belum mampu membuat negara di dunia keluar dari krisis itu," kata Direktur Kerja Sama APEC dan Organisasi Internasional Lainnya, Kementeran Perdagangan, Denny W Kurnia, di Medan, Senin (1/7) malam.
Denny mengatakan itu di sela Committee on Trade and Investment (CTI) Trade Policy Dialogue on Electronic Stewardship di Third APEC Senior Officials Meeting (SOM III) And Related Meetings.
Menurutnya, ada tiga hal yang diharapkan dari penyelenggaraan APEC tahun ini yakni tentang liberalisasi perdagangan dan investasi serta konektivitas di negara Asia Pasifik maupun dunia. "Harus diketahui, APEC dan WTO tidak bisa dipisahkan bahkan saling mendukung satu sama lain."
Dia menambahkab peran APEC sangat penting dalam memberikan masukan dan mendorong konferensi tingkat Menteri WTO yang berwenang menghasilkan aturan-aturan yang mengikat bagi perdagangan dunia.
"Semua negara ingin WTO sukses. WTO bisa dilihat atau dijadikan organisasi yang kredibel dan tajam dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dunia sehingga dunia khususnya negara di Asia Pasifik semakin maju," ujar Denny. (Antara)
Kesepakatan APEC Lebih Garang dari WTO
BISNIS.COM, MEDAN--Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan di pertemuan kerja sama ekonomi The Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dinilai lebih berani dari kesepakatan regional termasuk World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
2 jam yang lalu