Bisnis.com, SAO PAULO - Pemerintah Brasil mengkaji bunga kredit murah untuk peternak unggas guna meningkatkan produksi daging ayam di negara Amerika Latin itu.
Francisco Turra, Executive President Brazilian Poultry Association (Uniao Brasileira de Avicultura/Ubabef) yang juga mantan Menteri Pertanian Brasil, menyebutkan pemerintah tengah mengembangkan strategi pembiayaan bagi industri peternakan unggas di negara tersebut.
“Sebanyak 95% produksi daging ayam di Brasil berdasarkan industri yang terintegrasi. Peternakan dilakukan oleh masyarakat atau usaha kecil yang memiliki kaitan dengan industri besar yang akan memasok mereka dan menjadi penerus produksi para petani itu ke pasar domestik dan ekspor. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan strategi pendanaan yang tepat untuk mereka,” katanya, Selasa (27/8/2013) waktu setempat.
Markets Director Ubabef Ricardo Joao Santin menyebutkan pemberian bunga murah itu bukanlah bentuk subsidi langsung kepada industri peternakan unggas negara itu.
“Hingga saat ini, tidak ada subsidi untuk industri ini. Kami bisa berkembang karena kami memiliki banyak kelebihan. Untuk suku bunga, nantinya akan dibuat serendah mungkin,” katanya.
Ubabef merupakan asosiasi yang beranggotakan para pelaku industri yang terkait dengan unggas, baik produsen maupun eksportir. Total anggota Ubabef saat ini sebanyak 123 perusahaan.
Adapun, Brasil mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Dengan volume ekspor yang mencapai 3,86 juta ton pada tahun lalu, Brasil mengantongi US$7,7 miliar atau setara Rp84,73 triliun dari ekspor daging ayam dan unggas lainnya.