Bisnis.com, JAKARTA – Peternak ayam mengaku masih menangung rugi akibat rendahnya harga ayam hidup (live bird) di tingkat peternak. Saat ini, harga ayam hidup di peternak sekitar Rp.14.000 per kg, padahal idealnya harga ayam hidup dari peternak adalah Rp.17.500 per kg.
Ketua Umum Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) Don P. Utoyo mengatakan tidak seharusnya harga ayam tinggi karena saat ini produksi peternak melimpah dan harga ayam di tingkat peternak masih rendah.
“Peternak harus menanggung rugi dengan harga yang berlaku saat ini yang sebesar Rp.14.000 per kg. Karena seharusnya harganya adalah Rp.17.500 – Rp.18.000 per kg,” katanya, Kamis (3/10/2013).
Dia menuturkan, naiknya harga daging ayam beberapa waktu lalu ketika menjelang lebaran lebih dikarenakan meningkatnya permintaan. Hal ini merupakan kejadian yang bersifat sementara. Oleh karena itu, pihaknya merasa heran dengan tingginya harga daging ayam saat ini.
“Harga tinggi bulan kemarin itu murni karena faktor meningkatnya permintaan. Namun yang menjad permasalahan adalah kenapa saat ini harganya masih tetap tinggi, padahal di tingkat peternak justru rendah, kami menilai ada indikasi ulah pedagang,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan mengatakan pemerintah tengah mengkaji kondisi ini. Pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan untuk berkoordinasi dalam mengatur tata niaga daging ayam.
“Kami akan melakukan kajian menyeluruh dengan merunutkan rantai tata niaga yang berjalan selama ini. Bagaimanapun juga ada kejanggalan di sektor ini [daging ayam], selisih harga beli dan harga jualnya sudah terlalu tinggi,” katanya.
Selama permasalahan ini belum terpecahkan, pihaknya akan menolak jika pemerintah mengusulkan untuk melakukan importasi daging ayam. Karena dikuatirkan kebijakan impor justru akan mematikan sektor peternakan dalam negeri.
“Kami akan koordinasi dengan Kemendag agar tidak terburu-buru membuka kran impor daging ayam, kedua kementerian akan bersama-sama turun melihat kondisi di lapangan. Karena ada indikasi pasokan ayam dari peternak mencukupi,” jelasnya.
Pemerintah saat ini menggunakan kebijakan harga, sehingga langkah kebijakan yang akan diambil pemerintah didasarkan pada indeks harga konsumen, padahal peternak ayam sudah berkorban. “Pemerintah tidak bisa sendiri, harus ada kerjasama dan koordinasi dengan semua stakeholder yang berkepentingan di industri daging ayam,” pungkasnya.