Bisnis.com, CIREBON—Fungsi pelabuhan Cirebon dinilai kurang optimal, bahkan dirasakan kurang aman yang membuat produktivitasnya terus menurun sejak 3 tahun terakhir.
Pelabuhan Cirebon saat ini menangani sekitar 90% muatan curah basah dan kering, dan yang paling banyak dilayani adalah bongkar muat batubara sekitar 80%, sisanya curah kering.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Cirebon Hudadi Soerja Djanegara mengatakan penyebab penurunan produktivitas karena Pelabuhan Cirebon belum beroperasi 24 jam, dan kurang steril dari aktivitas masyarakat sehingga berdampak pada keamanan dan kenyamanan.
Pelindo II Cirebon mencatat total arus kunjungan kapal pada 2013 hanya 2.096 unit atau turun 22,82% dari jumlah arus kunjungan kapal pada 2012 sebanyak 2.189 unit kapal.
"Jumlah barang [general cargo, bag cargo, curah cair dan kering] pada 2013 sekitar 3,5 juta ton, atau turun tipis sekitar 0,36% dari tahun sebelumnya sebanyak 3,6 juta ton," katanya saat jumpa pers tentang International Ship and Port Facility Security (ISPS), Rabu (7/5/2014).
Hudadi mengungkapkan, sebagai pelabuhan internasional yang harus mematuhi ISPS Code sesuai yang ditetapkan International Maritime Organization (IMO), pembenahan harus dilakukan Pelabuhan Cirebon, khususnya penertiban pengorek sisa batubara yang mulai mengganggu keamanan dan kenyamanan pelabuhan.
“Jika tidak ditertibkan, para pengorek batubara akan semakin mengganggu dan dipastikan arus kapal dan barang di Pelabuhan Cirebon akan semakin merosot,” ujarnya.
Hudadi menambahkan Pelabuhan Cirebon rencananya akan menertibkan para pengorek sisa batubara mulai bulan ini, dan memaksimalkan fungsi CSR agar penertiban tersebut tidak menimbulkan polemik.
“Unsur operator, regulator, pengusaha, dan pimpinan daerah akah kami rangkul untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang ada di Pelabuhan Cirebon,” katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Aasosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Pelabuhan Cirebon Erizal Zein menyambut baik niat Pelindo II untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan Pelabuhan Cirebon.
“Selama ini, kami para pengusaha angkutan bekerja di bawah tekanan dan bahkan ancaman, masalah keamanan dan kenyamanan seharusnya dijamin oleh pihak pengelola pelabuhan,” tuturnya.
Fungsi Pelabuhan Cirebon Kurang Optimal
Fungsi pelabuhan Cirebon dinilai kurang optimal, bahkan dirasakan kurang aman yang membuat produktivitasnya terus menurun sejak 3 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
24 menit yang lalu
Sritex Ajukan PK Usai Kasasi Pailit Ditolak Mahkamah Agung
1 jam yang lalu