Bisnis.com, BANDUNG - Aktivitas ekspor dan impor antara Indonesia dengan Thailand untuk produk yang sama, yakni komponen dan suku cadang dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat di Jabar hingga saat ini ekspor nonmigas masih didominasi komponen dan spare part dengan negara tujuan Thailand. Sebaliknya, Thailand pun mengekspor barang sejenis ke Indonesia.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Dedy Widjaja mengatakan perdagangan komponen dan spare part untuk kebutuhan otomotif di kedua negara seperti itu tidak dapat terhindarkan.
“Apalagi transaksi pada umumnya dilakukan pada sesama perusahaan. Perdagangan seperti itu wajar,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (17/9/2014).
Saat ditanya apakah kebutuhan komponen dan spare part dalam negeri tidak bisa diproduksi di negeri sendiri, dia menyatakan ada perbedaan hasil produksi pabrik di Tanah Air.
“Dari tipenya berbeda. Ada yang tipenya sama tetapi ukurannya berbeda, sehingga Indonesia dan Thailand saling bertukar komponen,” tuturnya.
Menurut dia, dibutuhkan beban investasi yang lebih tinggi bila pabrik-pabrik komponen di dalam negeri memproduksi komponen ataupun spare part sesuai kebutuhan dalam negeri.
Berdasarkan data BPS Jabar, nilai ekspor nonmigas Jabar ke Thailand pada periode Januari - Juni 2014 mencapai US$877,45 juta atau naik sebesar 6,77%.
Sedangkan nilai barang impor yang masuk dari Thailand ke Jabar pada Januari - Juni 2014 mencapai US$387,83 juta.
Indonesia & Thailand Saling Barter Komponen Otomotif
Aktivitas ekspor dan impor antara Indonesia dengan Thailand untuk produk yang sama, yakni komponen dan suku cadang dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium