Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru meminta agar Pertamina mengelola sepenuhnya Blok Rokan Riau yang akan habis kontrak dengan PT. Chevron Pacifik Indonesia pada 2021.
“Blok Rokan harus sepenuhnya dikelola Pertamina. Chevron sudah 50 tahun menguasai Blok Rokan. Maka itu sudah saatnya pemerintahan Jokowi mengambil alih pengelolaannya ke Pertamina,” ujar Falah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6).
Menurutnya, permintaan tersebut sejalan dengan semangat Nawa Cita untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina merupakan salah satu bagian mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik” jelas politikus PDIP ini.
Ia menegaskan, saat ini masih ada waktu sekitar enam tahun bagi Pertamina untuk mempersiapkan diri sebelum mengambil alih Blok Rokan untuk sepenuhnya dikelola.
Misalnya, mempersiapkan SDM, cetak biru (blue print) Pertamina untuk mengelola Blok Rokan, dan alih teknologi.
“Sebagai operator yang akan menggantikan Chevron, persiapan ini sangat penting agar nantinya ketika Pertamina mengelola sepenuhnya Blok Rokan target nasional terpenuhi,” ujar Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Permintaan tersebut muncul atas pernyataan Kepala Unit Pengendali Kinerja Kementerian ESDM Widhyawan Prawiraatmadja yang mengatakan Chevron selaku kontraktor lama dari Pertamina memang bisa sama-sama mengajukan pengelolaan blok habis kontrak.
Menurut Widhyawan semangat Permen ESDM No. 15/2015 adalah memprioritaskan Pertamina untuk mengelola blok-blok habis kontrak khususnya dengan produksi migas besar yang dikelola perusahaan asing sudah cukup lama.