Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro menilai keuangan syariah dalam negeri harus diperkuat mengingat potensinya yang sangat besar, bahkan saat ini pasar sukuk masih bergantung pada sukuk negara.
Dia mengatakan sukuk dapat digali lebih dalam lagi melalui peran korporasi. Dia meyakini masuknya dana repatriasi dari amnesti pajak akan membuat peran korporasi dalam sukuk semakin besar.
“Kalau ada dana repatriasi, barangkali ada keinginan untuk korporasi sukuk makin besar, karena mungkin selama ini mereka belum melihat source-nya,” katanya di World Islamic Economic Forum, di Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Sementara itu, pemerintah terus menyiapkan instrumen sukuk untuk membiayai sejumlah proyek pemerintah. Proyek infrastruktur untuk publik dengan waktu jangka panjang yang mana tidak menarik bagi swasta menjadi incaran pemerintah untuk menawarkan pembiayaan ke investor melalui sukuk.
“Seperti untuk proyek kereta api, rel ganda, ya, proyek publik yang bernilai besar, multi years dan swasta enggak tertarik,” katanya.
Pertumbuhan pasar sukuk masih dirasa lambat, sukuk memiliki porsi 32,63% dari surat berharga yang dikeluarkan pemerintah per September 2015.