Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum terpilih dalam Munas APINDO X Hariyadi B. Sukamdani mengumumkan Kepengurusan APINDO periode 2018-2023.
Pengumuman Kepengurusan APINDO periode lima tahun ke depan ini digelar bersamaan dengan acara Buka Bersama APINDO, di Grand Sahid Jaya Hotel, Senin (28/5/2018).
Hariyadi mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi oleh dunia usaha dalam kepemimpinannya mendatang termasuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 yang dinilai akan berpengaruh pada dunia usaha.
Untuk itu, katanya, struktur kepengurusan baru dalam APINDO diisi oleh pelaku usaha yang berkomitmen untuk fokus pada sejumlah hal strategis yang sinergi dengan program pemerintah dan menciptakan iklim kondusif dunia usaha.
Dia menambahkan keberhasilan penyelenggaraan Pilkada serentak yang damai dan kondusif akan menentukan situasi politik sosial yang berdampak pada fokus kerja pemerintah terkait sektor perekonomian pada tahun 2019-2024.
Hariyadi berharap dengan pengurus APINDO baru mampu memberikan kontribusi pada sejumlah isu strategis yang berpotensi dan berpengaruh terhadap berbagai sektor usaha.
Termasuk memberikan advokasi kebijakan agar kebijakan pemerintah dan rancangan Undang-Undang oleh DPR ditujukan untuk mendukung peningkatan daya saing dan nilai tambah dunia usaha.
Untuk itu, katanya, APINDO secara intensif akan bekerja sama dengan para pengambil keputusan di pemerintahan, legislatif, pakar, dan pemangku kepentingan lainnya termasuk serikat pekerja dan atau buruh dan media massa.
Hariyadi menambahkan sejumlah fokus APINDO mendatang di antaranya isu mengenai padat karya dan amandemen UU Ketenagakerjaan.
Kemudian, persiapan bagi dunia usaha menghadapi era Industri 4.0, peningkatan kebaikan kelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), peningkatan ekspor serta pertumbuhan investasi.
"Apindo akan terus memperhatikan pengembangan Padat Karya yang masih menghadapi berbagai tantangan, baik dalam hal pengupahan, akses finansial dan akses pasar," ujarnya.
Sementara itu, pihaknya juga akan mendorong UMKM naik kelas dari Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil, dan Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah serta mengupayakan UMKM mampu bersaing secara global melalui platform digital.
"Upaya ini sekaligus untuk menghilangkan kesenjangan ekonomi di masyarakat," katanya.