Bisnis.com,JAKARTA—Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengklaim sudah menduga pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak maksimal pada 2019.
Hariyadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen dipicu oleh sejumlah hal, yakni perang dagang Amerika Serikat dengan China, pemilihan umum nasional, hingga mahalnya tarif tiket pesawat yang melemahkan pariwisata domestik.
“Kami memang sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kita tidak begitu maksimal terutama pengaruh dari pemilu. Selain itu dipicu juga oleh kenaikan harga tiket. Sementara itu dari sisi makronya, efek perang dagang juga besar,” katanya kepada Bisnis, Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, pemerintah harus mengambil keputusan mendadak untuk menyelamatkan ekonomi pada 2020. Pasalnya, awal tahun ini saja sudah banyak kendala yang mengganggu stabilitas ekonomi baik dari sisi global maupun dalam negeri seperti banjir hingga virus corona.
“Nah itu agak susah juga, baru mulai tahun sudah ada virus corona. Kita masih belum tahu persis akan seperti apa. Terus terang kita harus ambil keputusan-keputusan dadakan seperti mendorong peralihan fokus ke wisatawan domestik, itu juga bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal membenarkan jika kinerja ekonomi pada 2019 banyak dipengaruhi oleh situasi global. Untuk itu, menurutnya, pada tahun ini pemerintah perlu lebih serius dalam memperkuat dan memaksimalkan potensi ekonomi domestik.
Baca Juga
“Apalagi di 2020 ketidakpastian ekonomi global meningkat, bahkan dalam bulan pertama tahun ini sudah ada beberapa kejadian yang diluar perkiraan seperti ketegangan Iran dan AS yang mempengaruhi harga minyak, wabah virus corona yang menekan ekonomi China hingga peristiwa Brexit,” kata Faisal, saat dihubingi pada Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, dalam kondisi ekonomi global dan khususnya perdagangan yang semakin sukar diprediksi, potensi ekonomi domestik harus dimaksimalkan. Terlebih Indonesia memiliki pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah.
“Di antaranya memperkuat linkage industri dalam negeri sehingga mampu semaksimal mungkin memanfaatkan sumber daya alam yang ada serta pasar dalam negeri yang luas,” ujarnya.