Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan memastikan defisit anggaran pada tahun ini bakal melebar dari target awal.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan defisit anggaran dalam APBN 2020 dipatok di angka 1,76% dari PDB atau sebesar Rp307,22 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nominal yang ditetapkan atas defisit anggaran 2020 cenderung konservatif dan dipastikan akan melebar akibat tantangan ekonomi yang muncul.
"Ruangnya pelebaran defisit masih sangat terbuka dan nanti akan lebih melebar sedikit dari yang ada di dalam UU APBN," kata Sri Mulyani, Rabu (26/2/2020).
Pemerintah telah menambahkan stimulus sebesar Rp10,3 triliun atas beberapa sektor terdampak seperti pariwisata dan properti dalam rangka menangkal dampak virus corona.
Meski demikian, Sri Mulyani menegaskan stimulus tersebut merupakan tambahan, sedangkan stimulus utama yang disediakan oleh pemerintah adalah percepatan belanja yang sudah tertuang dalam APBN 2020.
Tahun ini, pemerintah mengganggarkan belanja sebesar Rp1.683,48 triliun dan hingga Januari 2020 baru terealisasi sebesar Rp71,44 triliun atau 4,24% dari pagu. Dibandingkan tahun sebelumnya, realisasi belanja pemerintah pada 2020 tercatat masih terkontraksi sebesar -6,17% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Belanja akan terus didorong karena Januari kemarin masih minus," kata Sri Mulyani.