Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Otobus di Terminal Kampung Rambutan belum merasakan adanya kenaikan penumpang bus antarkota antarprovinsi atau AKAP seiring larangan mudik pada libur Lebaran tahun ini.
Pegawai penjualan tiket PO Lorena, Kristina, 35 tahun, memperkirakan kenaikan jumlah penumpang AKAP diperkirakan akan mulai terjadi pada 25 April 2021.
"Saya melihat akan banyak penumpang mudik lebih awal karena ada larangan mudik dari pemerintah," kata Kristina saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (20/4/2021).
Pemerintah melarang mudik lebaran selama dua pekan sejak 6-17 Mei mendatang.
Kristina menuturkan, harga tiket pun mulai 25 April mendatang diperkirakan akan naik secara bertahap hingga mendekati pekan ketiga Ramadan. Kenaikan harga tiket, kata dia, akan naik bertahap dari 50-100 persen.
"Misalnya tiket jurusan Palembang yang ramai penumpang dari Rp 300 ribu bisa mencapai Rp 500 ribu nanti mendekati pekan terakhir sebelum dilarang."
Baca Juga
PO Lorena, kata dia, hanya melayani perjalanan terakhir pada periode mudik ini pada 5 Mei 2021. Seluruh armada Lorena diwajibkan sudah masuk pool di Bogor pada 6 Mei saat hari pertama larangan mudik.
"Jadi sehari sebelumnya bus dari luar daerah pasti sudah balik ke pool dan tidak lagi melayani penumpang."
Pegawai penjualan tiket PO Rosalia Indah, Jati Kusuma, 34 tahun, juga memperkirakan penumpang naik mulai akhir pekan ini.
"Sabtu-Minggu besok penumpang seperti sudah mulai naik."
Ia menuturkan, Rosalia Indah pun telah menetapkan skema tarif bus akan naik bertahap sejak sepekan sebelum pelarangan mudik. Pada 1-3 Mei, kata dia, tarif untuk jurusan Solo yang awalnya Rp 180 ribu naik menjadi Rp 300 ribu dan puncaknya pada 4-5 Mei, naik lagi menjadi Rp 390 ribu.
"Kenaikan tarif pada puncak mudik yang diperkirakan pada 4 Mei lebih dari 100 persen."
Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jony memperkirakan penumpang mudik dari terminal di kawasan Jakarta Timur itu akan melonjak pada akhir bulan ini dan puncaknya sepekan sepekan sebelum pelarangan mudik.
"Sekarang kami sedang menunggu regulasi Kemenhub untuk mengatur warga yang mudik sebelum periode yang dilarang," ujarnya.