Bisnis.com, JAKARTA – Melesetnya asumsi Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN) karena pandemi Covid-19 berpotensi membuat sejumlah target tidak tercapai, termasuk rencana penyetopan ekspor gas pada 2036.
Anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha mengatakan bahwa dalam RUEN yang ditetapkan pada 2017, gas disebut memainkan peranan penting dalam transisi energi bersih. Dalam RUEN itu disebutkan juga bahwa tidak akan ada ekspor gas pada 2036.
Namun, dengan adanya rencana meningkatkan produksi menjadi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030, maka diperlukan pengembangan pasar dalam negeri yang lebih massif.
“Sulit sekali untuk mengatakan 2036 larangan ekspor gas jika kita tidak bisa menciptakan pasar di dalam negeri,” katanya dalam acara IPA Convex 2021, Kamis (2/9/2021).
Pada saat membentuk RUEN tersebut, kata dia, asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah pada level 7–8% persen tanpa adanya pertimbangan kondisi pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 disebut telah berdampak pada kondisi ekonomi dalam negeri, sehingga membuat banyak permintaan energi yang hilang.
“Itu yg sedang didiskusikan oleh Dewan Energi nasional dengan tujuh menteri termasuk Bappenas dan Kemenkeu, dan apa kebijakan yang tepat untuk bisa dilakukan,” jelasnya