Bisnis.com, JAKARTA - Generasi ketiga Salim Group yang kini menduduki posisi sebagai Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), Axton Salim menyatakan besarnya potensi pasar keuangan digital Indonesia dapat mendukung perekonomian kawasan Asean.
Sebagai sosok muda yang juga menjabat sebagai Direktur Bank INA, Axton mengungkapkan potensi Indonesia dengan 52 persen populasi yang memiliki akses ke keuangan digital, sedangkan pangsa global 74 persen.
"Dan juga untuk UMKM karena mereka terus tumbuh, saya pikir Indonesia memiliki sekitar 64,6 juta UMKM dan sekitar 110 juta pengusaha dan pekerja," kata Axton dalam forum Asean Business & Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Peluang keuangan digital di sektor UMKM dinilai tinggi mengingat 37 persen produk domestik bruto (PDB) berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Apalagi, berdasarkan laporan Google, pengguna internet di Indonesia sebanyak 103 juta, di mana 94 persen memiliki akses ke broadband. Angka tersebut menjadi peluang dalam pengembangan keuangan digital.
"Jadi apa yang kami lakukan adalah kami mencoba menghubungkan sisi digital tradisional dengan teknologi sekarang kami dapat memenuhinya, tidak perlu repot untuk mendaftar dan dengan proses pembukaan [rekening] yang jauh lebih mudah," ujarnya.
Baca Juga
Melalui ekosistem keuangan digital, Axton menilai akan membantu mendorong harga produk lebih kompetitif, meningkatkan penjualan hingga solusi akuntansi yang lebih efisien.
"Ini adalah hal-hal yang dapat kita lakukan menggunakan digital dan membantu yang tidak memiliki rekening bank dan tanpa teknologi teknis, saya rasa kita tidak akan dapat menjangkau banyak orang sebelum ini," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Asean Business Advisory Council (Asean-BAC), Arsjad Rasjid, mengatakan pertumbuhan ekonomi digital, Asean juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2022, ekonomi digital Asean tercatat mencapai US$194 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi US$330 miliar pada 2025.