Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Pembukaan Joint Leaders Session IAF Ke-2 & HLF MSP 2024

Presiden Jokowi resmi membuka Joint Leader’s Session HLF MSP dan IAF Ke-2 di Nusa Dua, Bali, Senin (1/9/2024). Berikut pidato lengkapnya.
Presiden Joko Widodo (depan tengah) didampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto (depan kelima kanan) berfoto bersama sejumlah kepala negara/pemerintahan saat pertemuan utama High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) and Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Bali, Senin (2/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P
Presiden Joko Widodo (depan tengah) didampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto (depan kelima kanan) berfoto bersama sejumlah kepala negara/pemerintahan saat pertemuan utama High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) and Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Bali, Senin (2/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, NUSA DUA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Joint Leader’s Session High-Level Forum on Multi-Stakeholder Parntnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2 di Nusa Dua, Bali, Senin (1/9/2024).

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menekankan pada tujuan kerja sama untuk menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan global.

Untuk itu, Jokowi mengungkapkan empat poin strategi untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil bagi Indonesia dan Afrika.

Berikut ini kutipan lengkap pidato presiden Jokowi dalam Joint Leader’s Session IAF Ke-2 dan HLP MLF 2024:

Yang Mulia para pemimpin negara, pemimpin organisasi internasional, dan delegasi yang saya hormati, selamat datang di Bali, Indonesia. Terima kasih atas kehadirannya Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi Pihak dan Forum Kedua Indonesia Afrika

Kita semua hendak menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan baik tantangan terkait perlambatan ekonomi tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu rantai pasok global.

Namun yang sangat disayangkan, di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun. Semangat multilateralisme justru semakin dikesampingkan dan fragmentasi semakin melebar. Dan pada akhirnya negara negara berkembang adalah yang paling terdampak.

Jutaan rakyat negara berkembang adalah yang paling merasakan kesulitan padahal hanya tersisa enam tahun menuju 2030 dan baru 17% target SDG tercapai.

Oleh sebab itu, kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara negara berkembang.

Untuk itu saya ingin menekankan empat poin:

Yang pertama, pencapaian target SDG harus tetap menjadi fokus utama pembangunan global yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional termasuk agenda 2063 ke Afrika dan didukung kemitraan multipihak.

Yang kedua, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global membela kepentingan global south sekaligus menjadi bridge builder dalam memperjuangkan kesetaraan keadilan dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDG.

Ini adalah komitmen yang konsisten indonesia usung sejak konferensi asia afrika 69 tahun yang lalu.

Ketiga, Indonesia siap bermitra dengan siapa pun utamanya dengan kawasan Afrika sebagai kunci agenda pembangunan global.

Hasil kemitraan indonesia Afrika sejauh ini sangat nyata membawa peningkatan pesat volume perdagangan dan berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan.

Bahkan indonesia afrika forum tahun ini telah mencatat kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai US$3,5 miliar, hampir enam kali lipat dari IAF pertama di tahun 2018.

Keempat, solidaritas global perlu dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama selatan selatan untuk meningkatkan kerja sama utara selatan sehingga kita dapat saling melengkapi dapat saling bahu-membahu dalam mengatasi tantangan tantangan global.

Dan dengan semangat yang sama tahun depan, Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee of the Asean-African Conference, memperingati 70 tahun KTT Asia Afrika.

Yang Mulia, dengan ini saya nyatakan sesi Joint Leaders’ Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak dan Forum Indonesia Afrika Kedua dibuka.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper