Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

184 Aset Negara Tak Optimal, LMAN Kemenkeu: Ada yang Dikuasai Pihak Tidak Bertanggungjawab

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan mengungkap ratusan aset yang diamanahkan negara masih tidak bisa terkelola seperti seharusnya.
Ilustrasi petugas menyegel aset Harta Kekayaan Lain (HKL) milik obligor Trijono Gondokusumo di Jl. Simprug Golf III No. 71 Kel. Grogol Selatan, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022). Bisnis/Suselo Jati
Ilustrasi petugas menyegel aset Harta Kekayaan Lain (HKL) milik obligor Trijono Gondokusumo di Jl. Simprug Golf III No. 71 Kel. Grogol Selatan, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan belum bisa mengoptimalkan 184 aset negara yang dikuasainya per Oktober 2024. Artinya, ratusan aset negara tersebut tak beri kontribusi ke penerimaan negara.

Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto menjelaskan, pihaknya menguasai 310 aset negara namun yang teroptimalisasi masih 126 unit. Dia mengklaim, ada tiga permasalahan yang sebabkan LMAN belum bisa mengoptimalisasi 184 Aset negara yang dikuasainya.

"Pertama, dikuasai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kedua, bangunannya pasti rusak. Yang ketiga, pasti banyak tunggakannya, ada tunggakan air, listrik, telpon, PBB [pajak bumi dan bangunan] dan lain sebagainya," ujar Candra dalam Media Briefing di Kantor LMAN, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024).

Dia mencontoh, LMAN diserahkelolakan aset apartemen. Kendati demikian, apartemen tersebut memiliki tunggakan biaya perawatan sehingga harus koordinasi terlebih dahulu dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga Dirjen Pajak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sejumlah aset juga belum tersertifikasi. Untuk itu,pihaknya akan melakukan sertifikasi terlebih dahulu atas nama Kementerian Keuangan. Kemudian, jika aset tersebut dikuasai pihak yang tidak bertanggung jawab maka LMAN harus melakukan membebaskannya. 

"Jadi teman-teman bisa bayangin dari 310 itu kita melakukan hal-hal itu dari fase ke fase. Kita punya yang namanya seven step circle [lingkaran tujuh langkah] untuk bisa aset itu bisa teroptimalisasi," jelas Candra.

Di sisi lain, dari 126 unit yang sudah berhasil teroptimalisasi. Candra mengungkapkan LMAN telah menyetor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebanyak Rp6,05 triliun sejak pertama kali berdiri pada akhir 2015.

Sementara itu Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi menjelaskan sejak awal Januari sampai dengan 4 Oktober 2024, LMAN sudah membukukan PNPB senilai Rp3,2 triliun. Basuki menyatakan, jumlah tersebut akan digenjot lagi hingga akhir tahun.

"Saya mendorong teman-teman semua di LMAN untuk setidaknya dalam tiga bulan ke depan sampai akhir tahun 2024, kita bisa menambah syukur-syukur optimis sampai dengan Rp1 triliun. Jadi misalnya nanti sampai akhir 2024 bisa [total] kurang lebih Rp4,2 triliun," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Basuki merincikan dari 126 aset yang sudah teroptimalisasi, 54 di antaranya merupakan apartemen dan 72 aset dalam bentuk non-apartemen.

Sementara dari total 310 aset kelolaan LMAN terdiri dari 1 Kilang LNG Arun, 1 Kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 112 ruko/gudang, 14 gedung, 22 tanah, dan 9 rumah. Sementara itu, sambung Basuki, jumlah aset yang siap untuk dipasarkan berjumlah 45 aset. Lalu, aset ready to market sebanyak 42 unit.

Selanjutnya, aset dalam kondisi as it is sebanyak 3 unit. Terakhir, dari 45 aset yang siap untuk dipasarkan terdiri dari 33 unit apartemen dan 12 unit non-apartemen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper