Awal yang ’Besar’
The Fed akhirnya memangkas suku bunga acuannya pada rapat FOMC September 2024. Tidak tanggung-tanggung, bank sentral AS ini menurunkan FFR sebesar sebesar 50 poin dari posisi 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5%.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (19/9/2024), Komite Pasar Terbuka Federal memberikan 11 suara untuk menurunkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR). Ini menjadi langkah awal agresif The Fed untuk mengubah kebijakan, guna memperkuat pasar tenaga kerja AS.
"The Fed menurunkan FFR ke kisaran 4,75% hingga 5%, setelah menahannya selama lebih dari setahun pada level tertinggi dalam dua dekade," jelas FOMC dikutip dari Bloomberg.
The Fed memangkas suku bunga untuk mempertahankan kondisi ekonomi Amerika Serikat menjadi lebih stabil, khusus untuk mencegah penurunan pada sektor tenaga kerja.
"Keputusan The Fed menjadi babak baru bagi Federal. Komite memperkirakan pemotongan setengah poin lagi pada sisa tahun 2024," dikutip dari Bloomberg.
Dalam konferensi pers usai memangkas suku bunga, Powell mengatakan bahwa keputusan pemangkasan suku bunga dengan sebuah langkah besar ketika ekonomi AS masih kuat akan membantu membatasi kemungkinan perlambatan ekonomi.
Baca Juga
Namun ia berhati-hati untuk tidak berkomitmen terhadap langkah langkah yang sama ke depannya. Powell mengatakan bahwa langkah ke depan akan didasarkan pada bagaimana kinerja ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.
Pemangkasan suku bunga 50 bps yang lebih besar dari proyeksi analis merupakan upaya Powell untuk memastikan soft landing yang telah lama ia targetkan.
“Pasar tenaga kerja sebenarnya berada dalam kondisi yang solid, dan tujuan kami dengan langkah kebijakan kami hari ini adalah untuk mempertahankannya di sana,” kata Powell dalam konferensi pers.
Trump Effect
Kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diperkirakan menempatkan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada jalur penurunan suku bunga yang lebih lambat.
Hal tersebut seiring dengan potensi kebijakan baru yang diambil oleh Trump untuk meningkatkan perekonomian dan menghentikan, atau membalikkan, perlambatan inflasi.
Mengutip Reuters, para gubernur bank sentral AS masih diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan The Fed sebesar seperempat poin persentase ke kisaran 4,50%-4,75% ketika mereka menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari pada Kamis (7/11/2024) waktu setempat.
Namun dengan kemenangan Trump, para pedagang kini bertaruh bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga kebijakannya sebanyak dua kali pada tahun 2025, menurunkannya ke kisaran 3,75%-4% dan kemungkinan akan memakan waktu hingga Juli 2025 untuk melakukannya.
Janji kampanye Trump seperti tarif impor tinggi yang dapat berdampak luas dan tidak terduga pada lanskap ekonomi yang akan dihadapi Fed dalam beberapa bulan mendatang karena para pejabat berusaha menjaga inflasi tetap terkendali dan mendekati target bank sentral.