Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop 2024: Langkah Hati-Hati The Fed Pangkas Suku Bunga Tahun Ini

Sepanjang tahun ini, The Fed telah tiga kali memangkas suku bunga acuan, dengan pemangkasan terbesar dilakukan pada FOMC meeting September 2024 sebesar 50 bps.
Aprianto Cahyo Nugroho, Lorenzo Anugrah Mahardhika
Senin, 30 Desember 2024 | 10:30
Logo US Federal Reserve Board of Governors di Gedung Federal Reserve (The Fed), Washington DC, Amerika Serikat. / Bloomberg-Samuel Corum
Logo US Federal Reserve Board of Governors di Gedung Federal Reserve (The Fed), Washington DC, Amerika Serikat. / Bloomberg-Samuel Corum

Pemangkasan Lanjutan

Dalam pertemuan FOMC November 2024 yang berakhir pada Kamis (7/11/2024) waktu setempat, The Fed memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga FFR sebesar 25 bps pada level 4,50%-4,75%.

"Komite memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga sebesar seperempat poin menjadi 4,5% hingga 4,75%," kata Ketua The Fed, Jerome Powell dalam pernyataan usai pertemuan seperti dikutip dari FOMC, Jumat (8/11/2024).

Powell menjelaskan pemangkasan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ketenagakerjaan yang secara umum mengalami perbaikan dan inflasi yang bergerak menuju target bank sentral AS yaitu 2%.

"Indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan pesat. Sejak awal tahun, kondisi tenaga kerja secara umum telah mereda. Inflasi telah mengalami kemajuan menuju sasaran Komite sebesar 2%, tetapi masih agak tinggi," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam pernyataannya Powell menyebutkan bahwa dalam menetapkan kebijakan moneter yang tepat, pihaknya akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terhadap prospek ekonomi.

Ruang Bank Sentral dan Kebijakan Trump

Usai memangkas suku bunga, Jerome Powell menyebut kinerja perekonomian AS baru-baru ini sangat baik, sehingga memberikan ruang bagi para pejabat bank sentral untuk menurunkan suku bunga dengan hati-hati.

“Perekonomian tidak mengirimkan sinyal apa pun bahwa kita perlu segera menurunkan suku bunga. Kekuatan yang kami lihat dalam perekonomian saat ini memberi kami kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati," kata Powell di Dallas dikutip dari Bloomberg, Jumat (15/11/2024).

Adapun, Powell juga kembali mengulangi komentarnya bahwa masih terlalu dini bagi para pengambil kebijakan untuk melakukan perubahan dalam mengantisipasi kebijakan fiskal atau perdagangan baru di masa pemerintahan Presiden terpilih AS, Donald Trump.

“Saya pikir kita punya waktu untuk melakukan penilaian mengenai dampak bersih dari perubahan kebijakan terhadap perekonomian sebelum kita bereaksi,” katanya.

Dia menekankan bahwa jika menyangkut potensi tarif baru, reaksi mitra dagang AS akan memperumit dampaknya terhadap AS, dan dampak negatif terhadap pertumbuhan dapat berlawanan dengan dampak positif kebijakan fiskal.

“Hal lainnya adalah: Bagaimana dengan pembalasan? Selain itu, hal ini terjadi pada saat terdapat kebijakan fiskal yang dapat mendukung perekonomian. Jadi, apa sebenarnya efek akhirnya?” katanya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper